Indeks

Identitas Kerangka Manusia di Tasikmalaya, Akhirnya Terungkap

Kabupaten Tasikmalaya dihebohkan dengan penemuan tulang belulang di kebun kosong di Kampung Sindangelet, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cisayong. Tulang belulang tersebut diyakini sebagai jenazah Mak Erum, nenek berusia 71 tahun yang hilang sejak April 2024.
Mak Erum dilaporkan hilang saat hendak mengantar makanan kepada suaminya di sawah. Keluarga sempat mencari Mak Erum ke berbagai tempat, termasuk ke kebun kosong tersebut, namun tak kunjung ditemukan.
Pada Selasa (29/10/2024), seorang warga bernama Wahidin (65) menemukan susunan tulang belulang saat sedang memangkas ilalang.
“Saya langsung cek ke sini, ternyata benar kerangka manusia, saya melihat ada tengkoraknya,” kata Nana (70) salah seorang warga.
Warga pun meyakini jika susunan tulang belulang itu adalah jenazah Mak Erum. Cucu Mak Erum bernama Cucu (30) semakin yakin setelah menemukan sepotong kerudung coklat milik Mak Erum di lokasi penemuan tulang belulang. Bagian gigi ompong pada tengkorak semakin memperkuat dugaan itu.
“Pas terakhir hilang, nenek memang pakai kerudung coklat, modelnya sama persis seperti yang ditemukan polisi,” ujar Cucu.
“Terus itu gigi sepertinya sama, ada ompong di bagian depan. Postur tubuh juga, sama kecilnya,” lanjutnya.
Setelah dilakukan identifikasi, Polres Tasikmalaya memastikan jika tulang belulang itu adalah Mak Erum. Susunan tulang belulang korban pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Tim Inafis sudah berhasil melakukan identifikasi terkait temuan kerangka manusia di sebuah ladang di Cisayong, atas nama Ibu Erum masih warga desa sekitar TKP,” kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, Rabu (30/10/2024).
“Ya Inafis menemukan fakta-fakta yang identik, kemudian dipadukan juga dengan keterangan pihak keluarga korban,” kata Herman.
Menurut Herman, kerudung coklat milik Mak Erum dan susunan gigi jadi salah satu petunjuk bagi polisi untuk mengungkap identitas jenazah tersebut yang diperkuat hasil tes DNA.
“Dari gigi juga identik, kemudian fakta-fakta lain yang ditemukan oleh tim Inafis,” kata Herman.
Exit mobile version