Dalam sebuah apel pagi di Polresta Bogor Kota, Senin (19/5/2025), Aipda Prinaldi Tri Wibowo, anggota yang bertugas sebagai Kajaga Tahanan Regu 2 SAT TAHTI, menerima hadiah umroh dari Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kinerja luar biasa Aipda Prinaldi dalam menjalankan tugasnya.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo menjelaskan bahwa pemantauan kinerja anggota dilakukan secara rutin melalui dua jalur: CCTV dan grup WhatsApp. Ia secara pribadi memperhatikan kinerja para anggotanya dan menilai Aipda Prinaldi sebagai anggota yang sangat berdedikasi dan menunjukkan kinerja yang luar biasa.
“Dan saya nilai ada satu orang yang bagus (Kinerjanya) beliau ini orangnya. Saya lihat. Di CCTV. Saya perhatikan kegiatannya. Beliau sangat luar biasa,” terangnya
Kapolresta Bogor menekankan pentingnya peran penjaga tahanan, yang seringkali dipandang sebelah mata. Menurutnya, tugas ini sangat krusial karena kegagalan dalam menjaga tahanan dapat berdampak buruk pada citra kepolisian.
“Keberhasilan apapun kita, kalau ada masalah dengan tahanan, selesai semua,” tegasnya
Kapolresta berharap kinerja yang telah dilakukan oleh Aipda Prinaldi dapat dicontoh oleh seluruh anggotanya. Ia tidak segan-segan untuk memberikan apresiasi serupa bahkan bisa lebih dari sekedar umroh.
“Saya minta rekanan semua. Siapapun itu kalau baik saya akan lihat itu. Karena tidak ada grup yang tidak saya ikuti. Saya ikuti semuanya dan disitu saya menilai,” jelasnya.
Aipda Prinaldi sendiri merasa sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan. Baginya, hadiah umroh bukan hanya sebuah penghargaan simbolik, tetapi juga sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya memanusiakan manusia.
Ia melihat tugasnya sebagai Kajaga tidak hanya sebatas menjaga tahanan, tetapi juga memberikan edukasi dan harapan kepada mereka untuk masa depan yang lebih baik.
“Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh anggota Polresta Kota Bogor,” ujar Aipda Prinaldi.
“Bapak Kapolresta telah membuktikan bahwa Polri Presisi itu bukan sebuah slogan.”
Aipda Prinaldi menambahkan bahwa ia rutin memberikan edukasi kepada para tahanan, menekankan bahwa masa depan mereka masih terbuka dan perubahan hidup harus mereka raih sendiri. Ia berharap agar masa tahanan menjadi pembelajaran, bukan pengulangan kesalahan.
“Apa, yang mereka lakukan hari ini. Tidak bisa, kita hakimi mereka punya harapan dan masa depan. harapan itu masih ada. Perubahan hidup, harus mereka jemput,” pungkasnya.