Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni memberikan apresiasi tinggi terhadap Jambore Karhutla 2025 yang digelar di Kabupaten Siak, Riau. Menhut menyebut jambore ini sebagai momentum penting dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di Provinsi Riau yang masih rentan terhadap ancaman karhutla.
“Pertama, atas nama Kementerian Kehutanan, saya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Riau dan Kapolda Riau serta seluruh Forkopimda,” ujar Menhut, Sabtu (26/4/2025).
Menhut menekankan pentingnya kolaborasi dalam menangani karhutla.
“Jambore Karhutla hari ini adalah sebagai penanda bahwa kebakaran hutan dan lahan masih bersama kita dan oleh karena itu kita perlu bergandengan tangan, bahu-membahu, menjaga solidaritas untuk mencegah terjadinya karhutla di Provinsi Riau,” jelasnya.
Menhut mencatat tren penurunan angka karhutla di Indonesia, yang menurutnya dipengaruhi oleh tiga faktor utama: kolaborasi antar pemangku kepentingan, penegakan hukum yang efektif, dan partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda.
“Faktor pertama kolaborasi dan koordinasi yang baik di antara seluruh stakeholder. Kedua, penegakan hukum yang efektif oleh APH. Ketiga, tanpa partisipasi aktif dari masyarakat terutama generasi muda. Semoga Dengan Jambore Karhutla hari ini, kita berharap tiga hal tadi menjadi hal yang paling penting kita garis bawahi,” papar Menhut.
Jambore Karhutla 2025, yang dibuka oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, berlangsung selama tiga hari (25-27 April 2025) dan diikuti 530 peserta pramuka dari SMA hingga mahasiswa. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak generasi muda sebagai agen perubahan dalam pelestarian lingkungan hidup.
Antisipasi dini dan kolaborasi multipihak menjadi kunci utama dalam mencegah karhutla di masa mendatang, terutama menjelang musim kemarau panjang yang diprediksi BMKG.