Satlantas Polresta Bandung terus berupaya menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman dan nyaman bagi semua, termasuk bagi para disabilitas. Sebagai langkah nyata, mereka telah melatih petugasnya untuk menguasai bahasa isyarat sederhana, sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan efektif dengan disabilitas rungu dan wicara.
Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengguna kendaraan dari kalangan disabilitas mendorong inisiatif ini. “Kami ingin memastikan bahwa polisi dapat berkomunikasi dengan mudah dan efektif saat berhadapan dengan pengendara disabilitas rungu atau wicara,” ujar Galih.
Pelatihan singkat mengenai bahasa isyarat sederhana telah diberikan kepada para petugas. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan arahan lalu lintas, bantuan, dan informasi yang lebih lancar kepada disabilitas. “Dengan kemampuan komunikasi dasar ini, kami berharap dapat lebih memahami dan membantu teman-teman disabilitas,” tambah Galih.
Selain itu, Satlantas Polresta Bandung juga membagikan helm khusus bagi disabilitas. Helm ini dilengkapi dengan tulisan yang menginformasikan bahwa penggunanya memiliki keterbatasan dalam berbicara atau pendengaran.
Dengan adanya helm ini, diharapkan pengguna jalan lain dan petugas lapangan dapat lebih memprioritaskan kebutuhan disabilitas dan memberikan bantuan yang diperlukan. Inisiatif ini merupakan langkah positif dalam mewujudkan aksesibilitas dan keamanan bagi semua pengguna jalan, termasuk disabilitas.
Melalui program ini, Satlantas Polresta Bandung menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang inklusif dan ramah bagi semua. Mereka berusaha menjembatani kesenjangan komunikasi dengan disabilitas rungu dan wicara, sehingga mereka dapat merasakan keamanan dan kenyamanan yang sama seperti pengguna jalan lainnya.