Video viral di media sosial yang memperlihatkan aksi kejar-kejaran antara truk dan mobil di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, sempat menimbulkan kepanikan di masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Polda Jabar bergerak cepat melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap fakta bahwa kejadian tersebut murni kesalahpahaman.
Video yang diunggah oleh pengemudi truk di TikTok itu, dengan narasi seolah-olah sedang dikejar begal, dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat. Masyarakat pun resah dan khawatir akan maraknya aksi kriminalitas di jalan raya.
Namun, berkat kesigapan dan respons cepat dari Polda Jabar, misteri di balik video viral tersebut berhasil dipecahkan. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika mobil Fortuner putih yang dikemudikan oleh Bili diserempet oleh truk yang dikemudikan oleh Gama di perempatan Soekarno Hatta arah Cibiru. “Kejadian ini bermula pada pukul 04.00 subuh, ketika sebuah mobil Fortuner putih yang dikemudikan oleh Bili diserempet oleh truk tak dikenal di perempatan Soekarno Hatta arah Cibiru. Akibatnya, mobil Fortuner mengalami kerusakan berat di sisi kanan,” kata Kombes Pol. Hendra Rochmawan dalam keterangannya di Mapolda Jabar.
Gama yang panik karena menyerempet mobil Fortuner langsung tancap gas saat salah seorang penumpang Fortuner, Boeng, keluar untuk meminta klarifikasi. Momen inilah yang kemudian direkam dan diunggah ke TikTok dengan narasi yang tidak benar.
Mengetahui adanya video viral yang meresahkan masyarakat, Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Tim dari Dirkrimum berhasil mengamankan Gama dan Bili beserta kendaraannya masing-masing. “Akhirnya, kami berhasil mengamankan semua pihak dan terungkap bahwa ini semua hanya salah paham. Hari ini, kedua belah pihak telah kami pertemukan untuk melakukan klarifikasi dan saling memaafkan,” beber Kombes Pol. Hendra Rochmawan.
Dalam kesempatan tersebut, Gama menyampaikan apresiasinya kepada Polda Jabar atas respons cepat dan profesionalisme dalam menangani kasus ini. “Saya awalnya sangat panik dan ketakutan, sampai hari ini masih trauma. Tapi alhamdulillah dengan respons cepat dari jajaran kepolisian, terutama Ditreskrimum dan Resmob, semuanya selesai dan saya bisa tenang. Ini semua murni kesalahpahaman,” ujar Gama. Bili pun turut menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dan berterima kasih kepada Polda Jabar atas mediasi yang telah dilakukan sehingga masalah ini dapat diselesaikan secara damai.
Keberhasilan Polda Jabar dalam mengungkap kasus ini dan meredam kepanikan masyarakat merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada warganya. Respons cepat dan tindakan profesional dari Polda Jabar patut diapresiasi.
Polda Jabar mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya di media sosial. Masyarakat juga diharapkan untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan selalu melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi. Polda Jabar berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh warga Jawa Barat.