Polisi Terjunkan Tim TAA Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Cae Sumedang

Aparat kepolisian bergerak cepat menguak penyebab pasti tragedi kecelakaan maut yang merenggut empat korban jiwa dan melukai belasan lainnya di Jalan Raya Malangbong-Wado, kawasan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menggunakan teknologi canggih, Traffic Accident Analysis (TAA), dilaksanakan pada Senin (3/11/2025).

Tim TAA dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat diterjunkan ke lokasi, berkolaborasi dengan Satlantas Polres Sumedang untuk mendukung penyelidikan insiden yang terjadi pada Sabtu (1/11/2025) malam tersebut.

Kasubdit Gakkum Polda Jabar, Kompol Mohammad Amirul Hakim, menjelaskan bahwa penggunaan alat TAA bertujuan untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan, baik itu dari faktor manusia, kendaraan, jalan, maupun cuaca.

“Olah TKP sudah dilakukan oleh Polres Sumedang, dan kami dari Polda hanya melakukan backup dengan teknologi TAA. Tujuannya agar penyebab kecelakaan dapat diketahui secara jelas,” ujarnya

Proses analisis TAA memakan waktu sekitar dua jam dengan pemindaian di empat titik lokasi untuk memetakan jalur microbus bernomor polisi E 7566 KC sebelum dan sesudah terguling.

Dari temuan awal, petugas mendapati bahwa kontur jalan di lokasi kejadian, kawasan Cae, memiliki kemiringan yang sangat ekstrem, mencapai 80 derajat dengan tikungan yang tajam, dan Polisi tidak menemukan jejak pengereman di jalur yang dilewati microbus sebelum terguling.

“Kemungkinan ada masalah pada sistem pengereman, atau sopir dalam kondisi lelah. Faktor pencahayaan jalan yang minim juga sedang kami telusuri,” ungkap Kasubdit Gakkum Polda Jabar

Ia menambahkan bahwa kesimpulan akhir penyebab kecelakaan akan diambil setelah seluruh data pemindaian TAA dan keterangan sejumlah saksi dianalisis secara menyeluruh.

Lebih lanjut, hasil penelitian ini nantinya akan dijadikan bahan evaluasi kelayakan jalan, terutama bagi kendaraan besar yang melintas di kawasan tersebut.

“Kelayakan jalan ini akan kita bahas bersama dalam forum komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan, setelah semua hasil analisis selesai,” pungkasnya.

Sementara itu, sopir microbus, Dedeng Iskandar (55), hingga kini belum dapat dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan intensif di RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang akibat luka yang serius.

Akibat kecelakaan maut ini, empat penumpang dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Exit mobile version