Polrestabes Bandung Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Pelecehan Seksual di SMK Pasundan 2

Polrestabes Bandung tengah menangani serius kasus dugaan pelecehan seksual yang mencuat di SMK Pasundan 2. Hingga saat ini, empat laporan telah diterima dari korban, dengan empat orang terlapor yang terdiri dari guru dan sekuriti sekolah.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menyatakan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini. “Dari keempat LP tersebut, ada empat orang terlapor (terduga pelaku pelecehan) dalam kasus ini. Kami sudah membentuk tim khusus agar kasus ini bisa diterangkan dengan baik dan cepat,” kata Kapolrestabes di Mapolrestabes Bandung, Senin (29/9/2025).

Kombes Budi menjelaskan bahwa para korban yang melapor terdiri dari alumni dan siswa aktif. Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung akan segera meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk memperkuat laporan. Seluruh saksi korban yang melapor telah dimintai keterangan.

Kapolrestabes Bandung belum dapat menyampaikan detail mengenai bentuk dugaan pelecehan tersebut karena masih dalam tahap pendalaman. Namun, ia menegaskan komitmennya untuk mengungkap kasus ini secara transparan. “Nanti seluruh keterangan saksi akan kami lengkapi guna memastikan apakah ini termasuk pelecehan atau seperti apa. Tetapi yang pasti, kami tidak akan tutup-tutupi. Jika terbukti terjadi pelecehan seksual, kami akan proses,” tegas Kapolrestabes.

Kasus ini mencuat setelah aksi unjuk rasa pelajar dan alumni SMK Pasundan 2 pada 24 September 2025, menuntut sekolah menyelesaikan kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum guru. Setelah aksi tersebut, satu korban membuat laporan kepolisian. Selain itu, SMK Pasundan 2 dan Polsek Andir membuka posko pengaduan untuk mengungkap kasus tersebut.

Perwakilan alumni SMK Pasundan 2 Bandung, Ali, mengungkapkan bahwa aksi yang digelar merupakan bentuk kepedulian terhadap korban. Berdasarkan data yang dihimpun alumni, terdapat sekitar 41 orang yang menjadi korban pelecehan. “Jadi, kami para alumni dari angkatan 2009 ke atas ke bawah, ingin memperjuangkan hak-hak para korban. Jumlah korban 41 orang dan tidak menutup kemungkinan bertambah,” kata Ali, Rabu (24/9/2025).

Menanggapi dugaan pelecehan seksual dan aksi unjuk rasa, pihak SMK Pasundan 2 Bandung menyatakan akan menindaklanjuti isu tersebut. Sekolah berkomitmen menjaga kondusivitas dan mengungkap kebenaran dari dugaan kasus tersebut. “Yang pertama kita ingin sekolah kami terus baik, terjaga. Yang kedua, kami menidaklanjuti permasalahan,” kata perwakilan sekolah, Alif. Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Polsek Andir dan Polrestabes Bandung. “Insya Allah kami komitmen untuk menindak tegas ya apabila memang terbukti (terjadi pelecehan seksual terhadap siswa),” tuturnya.

Polrestabes Bandung terus berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini. Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.

 

Exit mobile version