Air mata haru dan senyum bahagia tak bisa disembunyikan dari wajah Emak Awang (70) saat menerima kunci rumah barunya di Kampung Waas, Desa Sukasari. Hunian kokoh ini menjadi penutup kisah puluhan tahun hidupnya di bawah atap rapuh yang tak layak huni, sebuah perubahan drastis yang terwujud berkat program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang digagas oleh Polresta Bandung.
Mengingat masa-masa sulitnya, Emak Awang bercerita bahwa hujan selalu menjadi musuh terbesarnya.
“Lamun hujan emak teu sare, nungguan huna ereun (kalau hujan saya enggak tidur, nunggu hujan reda),” kenangnya.
Kondisi rumah lamanya yang keropos membuat perempuan renta itu sering tidur tak nyenyak, selalu berharap ada uluran tangan yang datang.
Harapan tersebut akhirnya berlabuh pada program Rutilahu yang diinisiasi oleh Polresta Bandung melalui Polsek Pameungpeuk. Perbaikan total rumah Emak Awang dilakukan, mulai dari fondasi hingga atap, seakan membangun kembali fondasi hidupnya.
Setiap ketukan palu dan susunan bata tidak hanya memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga menyingkirkan beban lama di hati Emak Awang. Ia mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa.
“Emak mah ngan bisa ngadoa, mun ningali kamampuan mah geus teu mampu, tapi izin Allah mah lain (Emak mah cuma bisa berdoa, kalau lihat kemampuan udah enggak mampu, tapi kalau Allah mengizinkan beda cerita),” ucapnya penuh syukur.
Hari demi hari, rumah baru itu tumbuh, menggantikan kesedihan lama dengan dinding putih yang kokoh. Ketika rumah rampung, Emak Awang melangkah masuk dengan perasaan campur aduk, menyentuh setiap ruangan seakan memeluk takdir yang kini lebih ramah padanya.
“Kumaha Emak teu bungah… ayeuna gaduh imah nu bener ngiuhan (bagaimana saya enggak senang, sekarang punya rumah yang betul buat berteduh),” ujarnya haru sambil memeluk Kapolsek Pameungpeuk, AKP Asep Dedi.
Kegiatan serah terima kunci dilakukan secara simbolis di halaman rumah baru Emak Awang, disaksikan oleh warga sekitar yang turut merayakan kebahagiaan tersebut.
Dalam sambutannya, Kapolsek Pameungpeuk AKP Asep Dedi menjelaskan bahwa program bedah rumah Rutilahu ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri, khususnya Polresta Bandung dan Polsek Pameungpeuk, untuk membantu masyarakat yang tinggal di hunian tidak layak.
“Program bedah Rutilahu kepada Ibu Emak Awang ini adalah wujud nyata kepedulian Polri, khususnya Polresta Bandung, terhadap kondisi sosial masyarakat. Kami berharap rumah yang telah direnovasi ini dapat memberikan tempat tinggal yang lebih nyaman, aman, dan layak bagi penerima manfaat,” tegas Kapolsek
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat Polresta Bandung PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) dan berharap dapat menginspirasi pihak lain untuk turut bergotong-royong membantu warga yang membutuhkan.
Kini, malam-malam Emak Awang tak lagi diganggu oleh hujan yang merembes. Ia bisa tidur dengan tenang, ditemani rasa syukur yang mendalam. Rumah baru itu tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol dari doa dan harapan yang kini telah menjadi nyata bagi Emak Awang dan warga Kampung Waas.
