Polisi telah memeriksa 13 saksi, terdiri dari 8 guru dan 5 siswa SMK Dharma Pertiwi, terkait tewasnya MRD (17), siswa kelas XII, saat pentas seni sekolah di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (20/2/2025). Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menyatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap rangkaian peristiwa yang menyebabkan kematian MRD.
MRD meninggal dunia setelah sebuah gunting yang digunakannya saat memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni menembus perut dan rongga dada kirinya. Menurut keterangan saksi, gunting tersebut dipinjam MRD dari temannya tanpa sepengetahuan guru.
“Tiga kali melakukan percobaan… percobaan ke tiga masuk ke dalam rongga dada sebelah kiri,” jelas AKBP Tri Suhartanto.
Meskipun MRD sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong. Pihak SMK Dharma Pertiwi mengaku kecolongan dan menyatakan melarang siswa membawa benda tajam ke sekolah.
“Kemarin itu di luar kontrol kami. Mereka tidak menginformasikan penggunaan senjata tajam,” ujar Humas SMK Dharma Pertiwi, Ridwan.
Polisi masih melakukan penyelidikan dan belum menetapkan tersangka. AKBP Tri Suhartanto mengatakan akan melakukan ekspose setelah penyelidikan selesai.