Menanggapi keluhan masyarakat terkait keberadaan peminta-minta di Komplek Makam Sunan Gunung Jati yang viral di media sosial, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, menggelar dialog terbuka di kawasan makam tersebut pada Kamis (17/4/2025). Dialog yang dihadiri perwakilan warga, tokoh masyarakat, dan petugas terkait ini bertujuan mencari solusi terbaik untuk menciptakan situasi aman dan nyaman bagi para peziarah.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pejabat utama Polres Cirebon Kota, Forkopimcam Gunung Jati, dan perwakilan warga Desa Astana. Kapolres Eko Iskandar menyampaikan keprihatinannya atas keluhan masyarakat yang merasa terganggu oleh peminta-minta, mengatakan bahwa hal ini dapat mengurangi kenyamanan dan minat kunjungan peziarah. Namun, ia menekankan pentingnya mencari solusi tanpa mengabaikan mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada aktivitas tersebut.
Kasat Intelkam Polres Cirebon Kota, AKP Iwan, menyoroti potensi kerawanan kriminal yang dapat terjadi akibat kerumunan peminta-minta. Ia mengimbau agar mereka tidak berkerumun secara agresif di sekitar peziarah untuk mencegah kejahatan seperti copet. Camat Gunung Jati dan Pembina Satpol PP Gunung Jati menyatakan dukungan dan kesiapan untuk berkoordinasi dengan kepolisian dalam penertiban jika diperlukan.
Perwakilan warga Desa Astana menyambut baik inisiatif dialog ini dan berkomitmen untuk menyampaikan hasil diskusi kepada warga lainnya. Mereka juga menginginkan suasana yang tertib dan aman demi kenyamanan bersama. Dialog berlangsung kondusif dan mencerminkan keseriusan semua pihak dalam mencari solusi terbaik.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Polres Cirebon Kota untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peziarah, sekaligus mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga diharapkan dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan.