Polres Cirebon Kota tengah mendalami dugaan adanya sindikat pengemis yang beroperasi di kawasan wisata religi Makam Sunan Gunungjati. Dugaan tersebut semakin menguat dengan ditemukannya indikasi keterlibatan anak-anak dalam praktik mengemis tersebut. Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, menyatakan pihaknya tidak akan ragu menindak tegas para pelaku jika ditemukan unsur pidana.
“Kalau ada indikasi eksploitasi anak atau keterlibatan jaringan tertentu, tentu akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKBP Eko Iskandar pada Jumat (8/8/2025).
Saat ini, Polres Cirebon Kota bersama tim gabungan dari forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) tengah gencar melakukan penertiban terhadap pengemis, pengamen, dan oknum penjaga kotak amal di sekitar Makam Sunan Gunungjati. Penertiban ini dilakukan atas dukungan penuh dari Keraton Kanoman Cirebon yang menginginkan lingkungan wisata religi tersebut tetap tertib dan nyaman bagi para peziarah.
“Kita ingin kondisi tetap tertib dan nyaman bagi para peziarah. Kesultanan dan masyarakat sekitar sangat mendukung,” ujar AKBP Eko Iskandar.
Berdasarkan data sementara, jumlah pengemis yang terdeteksi di kawasan tersebut mencapai sekitar 300 orang. Namun, angka tersebut bersifat fluktuatif karena banyak pengemis yang berasal dari luar daerah dan memiliki mobilitas yang tinggi.
“Inilah yang jadi tantangan. Karena mobilitasnya tinggi, kita susun sistem siapa berbuat apa dan siapa bertanggung jawab agar wilayah ini tidak terkesan bebas,” jelasnya.
Untuk menjaga ketertiban dan mencegah praktik mengemis, Polres Cirebon Kota mengerahkan 41 personel gabungan setiap harinya untuk berpatroli di kawasan Makam Sunan Gunungjati. Selain tindakan represif, Forkopimda juga menyiapkan program pembinaan jangka panjang berupa pelatihan profesi dan pembekalan etika kepada masyarakat sekitar kawasan wisata religi. Hal ini bertujuan untuk memberikan alternatif mata pencaharian yang lebih layak dan mencegah praktik mengemis di masa mendatang.
“Ini warisan leluhur yang harus dijaga bersama. Kalau langkah ini dilakukan konsisten, kawasan ini akan menjadi kebanggaan bagi Cirebon,” pungkas AKBP Eko Iskandar.
Upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi para peziarah yang datang untuk berziarah ke Makam Sunan Gunungjati.