Aksi heroik dilakukan oleh Kepala Unit (Kanit) Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Garut, Ipda Hadiansyah, yang berhasil menyelamatkan nyawa seorang bocah perempuan asal Majalaya, Bandung, dari hipotermia saat turun dari Puncak Gunung Sagara di Kecamatan Sucinaraja pada Sabtu (22/08/2025) siang.
Ipda Hadiansyah menceritakan bahwa dirinya menggendong bocah tersebut menuruni medan curam jalur pendakian Gunung Sagara dari Pos 4 hingga Pos 1. Hadiansyah mengungkapkan bahwa pada Sabtu (23/08/2025), setelah mendapat libur, dia dan istri melakukan pendakian Gunung Sagara.
“Mulai pendakian jam 6 pagi sama istri, di jalur sempat ketemu sama anak itu,” jelasnya.
Selain di jalur pendakian, menurut Hadi, dirinya dan istri sempat melihat bocah perempuan tersebut bersama tiga temannya di Puncak Sagara menikmati pemandangan di puncak dengan berfoto-foto.
“Dia naik bareng tiga temannya, jadi berempat, dua perempuan, dua laki-laki,” katanya.
Saat turun dari puncak, menurut Hadi, dirinya dan istri sempat beristirahat di Pos 4 dan melihat bocah perempuan tersebut turun melintasi Pos 4, sementara Hadi masih beristirahat di pos tersebut. Namun, saat Hadi mulai bergerak turun bersama istri, tidak jauh dari Pos 4, dia dan istri melihat bocah perempuan tersebut tergeletak pingsan di jalur pendakian dan dijaga tiga temannya.
“Saya tanya temannya, sudah makan belum tadi, ternyata belum sarapan. Mereka berangkat dari Majalaya jam 3 pagi,” katanya. Hadi dan istri sempat mencoba memberi minum dan roti. Namun, karena bocah tersebut sudah pingsan, air dan roti tidak bisa masuk.
Khawatir kondisinya memburuk, Hadi bersama istri pun memutuskan untuk menggendong bocah tersebut turun setelah disetujui oleh tiga kawannya.
“Rencananya sampai Pos 3, tetapi di Pos 3 tim evakuasi dari basecamp tidak ada. Daripada lama menunggu, saya terus gendong sampai Pos 2. Di Pos 2, tim evakuasi juga tidak ada, jadi saya lanjut gendong sampai Pos 1,” katanya.
Di Pos 1, menurut Hadi, ada radio panggil yang bisa digunakan untuk komunikasi dengan petugas di basecamp hingga akhirnya tim evakuasi datang dengan tukang ojek motor menjemput korban untuk dibawa ke basecamp.
“Karena sudah pingsan dan lemas, jadi korban dibawa naik motor dibonceng tiga dengan istri saya yang memegang korban. Saya ngikutin jalan,” katanya.
Sesampainya di basecamp, bocah perempuan tersebut langsung diberi pertolongan pertama hingga sadar dari pingsan. Untuk memastikan kondisinya benar-benar aman, Hadi pun meminta pengelola basecamp pendakian mencari mobil untuk membawa korban ke Puskesmas.
“Saya harus memastikan anak itu aman, makanya saya minta petugas basecamp cari mobil dan bawa anak itu ke Puskesmas,” katanya.
Setelah diperiksa di Puskesmas dan bocah tersebut dipastikan aman, Hadi bersama istri pun memutuskan pulang ke rumahnya.
“Setelah diperiksa di Puskesmas dan kondisinya stabil dan aman, baru saya sama istri bisa pulang,” katanya.
Kasi Humas Polres Garut Ipda Susilo Adi membenarkan adanya aksi penyelamatan pendaki oleh anggota Polres Garut yang juga menjabat sebagai Kanit Tipidter Satreskrim Polres Garut pada Sabtu (23/08/2025).
“Meski tidak sedang libur dan tidak bertugas, beliau tetap menjalankan tugas kemanusiaan,” kata Adi.
Adi pun mengimbau agar para pendaki yang hendak melakukan pendakian ke gunung bisa mempersiapkan diri lebih baik dengan cara memastikan kondisi tubuh yang fit dan juga mempersiapkan segala kebutuhan pendakian dengan baik agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat pendakian.