Satuan Reserse Narkoba Polres Cirebon Kota kembali berhasil mengungkap jaringan peredaran obat terlarang di wilayah hukumnya. Seorang pria berinisial JS (28), warga Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, diamankan petugas beserta ribuan butir obat psikotropika dan sediaan farmasi tanpa izin edar.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan pada hari Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Taman Hasna Blok O, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
“Penangkapan ini merupakan hasil dari penyelidikan intensif yang dilakukan oleh Satresnarkoba Polres Cirebon Kota. Kami mendapatkan informasi mengenai adanya aktivitas mencurigakan di rumah tersebut, yang diduga menjadi tempat penyimpanan dan peredaran obat-obatan terlarang,” ujar Kombes Pol. Hendra Rochmawan.
Dalam penggeledahan yang dilakukan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa obat psikotropika jenis Atarax Alprazolam sebanyak 100 butir. Selain itu, petugas juga menyita 590 butir pil Tramadol, 400 butir Trihexyphenidyl, serta 1.000 butir Dextro.
Tidak hanya obat-obatan terlarang, petugas juga mengamankan barang bukti lain berupa satu dus berisi resi pengiriman dan sebuah ponsel merek Samsung berwarna biru. Barang bukti tersebut diduga kuat digunakan oleh tersangka JS untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas peredaran obat ilegal yang dilakukannya.
“Jika sampai beredar di masyarakat, ribuan butir obat-obatan ini sangat berpotensi menimbulkan penyalahgunaan dan dampak negatif yang merugikan, terutama bagi generasi muda. Oleh karena itu, kami bertindak cepat untuk mencegah peredaran obat terlarang ini semakin meluas,” tegas Kombes Pol. Hendra Rochmawan.
Tersangka JS beserta seluruh barang bukti kemudian digelandang ke Mapolres Cirebon Kota untuk menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Satresnarkoba. Berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan, penyidik meyakini bahwa alat bukti yang ada telah memenuhi unsur-unsur pidana sesuai dengan Pasal 184 KUHAP. Kasus ini kemudian ditingkatkan ke tahap penyidikan dan tersangka JS resmi ditahan.
Atas perbuatannya, JS dijerat dengan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Selain itu, tersangka juga dikenakan Pasal 435 dan 436 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Kasat Reserse Narkoba Polres Cirebon Kota, AKP Otong Jubaedi, S.H., M.A.P., menegaskan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan wujud komitmen Polres Cirebon Kota dalam memberantas peredaran obat-obatan ilegal di wilayah hukumnya. “Kami tidak akan memberikan ruang sedikit pun bagi para pelaku yang terlibat dalam peredaran obat ilegal, karena perbuatan mereka sangat merugikan dan membahayakan generasi muda,” tegas AKP Otong Jubaedi.
AKP Otong Jubaedi juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut berperan aktif dalam memberantas peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang dengan memberikan informasi kepada pihak kepolisian apabila mengetahui adanya aktivitas mencurigakan yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar. “Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba dan obat-obatan terlarang,” pungkasnya.