Polresta Bandung bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Bulog, Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (Abdesi), Dinas Pertanian, kelompok tani, dan berbagai stakeholder terkait, melaksanakan Panen Raya Jagung Pipil Hibrida Pertiwi secara serentak di Desa Mekarlaksana, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, pada hari Sabtu, [Tanggal Hari Ini]. Kegiatan yang dilaksanakan pada kuartal III ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal di Kabupaten Bandung.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono S.H.,S.I.K.,M.H.,CPHR, yang memimpin langsung acara panen raya ini, menegaskan bahwa kolaborasi antara Polri, TNI, Bulog, Dinas Pertanian, dan kelompok tani sangat penting agar program ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan petani.
“Alhamdulillah hari ini kita bersama Forkopimcam, ada dari Bulog, Abdesi, dari Dinas Pertanian, kelompok tani, melaksanakan panen raya jagung pipil hibrida pertiwi di Desa Mekarlaksana, Kecamatan Ciparay,” ujar Kombes Pol Aldi Subartono S.H.,S.I.K.,M.H.,CPHR.
Pada kesempatan tersebut, Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono S.H.,S.I.K.,M.H.,CPHR menekankan pentingnya edukasi bagi para petani agar mereka dapat memperoleh harga jual yang lebih tinggi, terutama dari Bulog. Menurutnya, harga jual jagung sangat ditentukan oleh kualitasnya, khususnya kadar air dan kadar aflatoksin.
“Kita sekaligus mengundang dari Bulog agar nanti ke depan kepastian harga dari Bulog ini bisa benar-benar terlaksana. Termasuk dengan pertanian, nanti edukasi agar apa yang bisa diharapkan, misalnya kadar air dan kadar aflatoksinnya itu bisa-bisa benar-benar terjaga,” tuturnya.
“Sehingga nanti Bulog bisa mengambil dengan harga yang tinggi. Kalau nanti harganya tinggi maka petani yang akan lebih untung,” jelasnya.
Kombes Pol Aldi Subartono S.H.,S.I.K.,M.H.,CPHR membandingkan, jika petani menjual langsung ke tengkulak harganya sekitar Rp4.500 per kilogram, namun jika dijual ke Bulog dengan kadar air tertentu (di bawah 18%) dan kadar aflatoksin di bawah 50 parts per billion (ppb), harganya bisa mencapai Rp5.500 per kilogram. Selisih Rp1.000 per kilogram ini sangat signifikan dan dapat meningkatkan keuntungan petani secara drastis.
“Sehingga penting edukasi kepada para petani, mudah-mudahan ke depan kita bisa menjaga kadar aflatoksinnya sehingga Bulog bisa mengambil dengan harga yang tinggi,” ujar Kombes Pol Aldi Subartono S.H.,S.I.K.,M.H.,CPHR.
“Ini luar biasa semangat seluruh stakeholder dalam mewujudkan untuk petani lebih sejahtera,” imbuhnya.
Selain itu, Polresta Bandung berkomitmen untuk terus mendorong pemanfaatan lahan kosong untuk penanaman jagung hibrida. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menciptakan lapangan kerja baru di wilayah Kabupaten Bandung.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono S.H.,S.I.K.,M.H.,CPHR menyebutkan bahwa target penanaman jagung hibrida di Kabupaten Bandung sampai akhir tahun mencapai 10.000 hektare berdasarkan data dari PMDA dan Polri.
Untuk kuartal ketiga tahun ini, lahan yang sudah tertanam jagung pipil hibrida tercatat sekitar 65 hektare di luar jagung manis. Meskipun Kabupaten Bandung juga banyak menanam jagung manis karena cepat panen (90 hari) dan memiliki pasar konsumsi lokal yang stabil, Polresta Bandung berupaya memastikan bahwa petani memiliki opsi yang paling menguntungkan dengan menanam jagung hibrida.
“Kita memberikan opsi yang lebih menguntungkan. Oleh karena itu ketika ada panen raya seperti ini, harapannya ya akan ada peningkatan produksi dari petani sehingga petani akan lebih untung,” tegas Kombes Aldi.
Kapolresta berharap, dengan keterlibatan seluruh pihak, termasuk TNI, Bulog, Abdesi, dan pemerintah daerah, masalah-masalah yang dihadapi petani, seperti kendala irigasi dan ketersediaan air, dapat dipecahkan bersama.
Pengawasan dari Abdesi dan kecamatan juga diminta untuk terus mendorong petani agar hasil panen lebih maksimal, demi mewujudkan petani Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera.