Kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, dipastikan akan kembali menerapkan rekayasa Car Free Night (CFN) pada malam pergantian tahun 2026. Langkah ini diambil sebagai strategi paling ampuh untuk membendung potensi “ledakan” wisatawan yang diprediksi akan membanjiri jalur legendaris tersebut.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menegaskan bahwa sistem tanpa kendaraan ini telah teruji efektivitasnya dalam beberapa tahun terakhir guna menghindari kemacetan total di malam tahun baru.
Ada yang unik dalam pengamanan tahun ini. Polres Bogor melakukan pendekatan inklusif dengan merangkul para joki jalanan yang biasanya menawarkan jalur tikus. Mereka kini direkrut dan dibina menjadi Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas).
Langkah berani ini diambil untuk mengubah peran mereka yang semula sering dianggap memicu kemacetan, kini justru menjadi bagian dari solusi kelancaran arus.
“Harapannya, para Supeltas ini akan membantu kelancaran pengaturan lalu lintas di wilayah Puncak, bukan malah sebaliknya seperti yang biasa terjadi di mana hadirnya joki malah membuat kemacetan,” ujar AKBP Wikha, Jumat (19/12).
Untuk mengamankan Jalur Puncak, Polres Bogor tidak main-main. Sebanyak 200 personel inti akan dikerahkan, diperkuat oleh pasukan bantuan dari Brimob Mabes Polri serta Direktorat Sabhara Baharkam Polri. Tim gabungan ini akan fokus pada titik-titik parkir dan pengaturan teknis CFN yang saat ini tengah dimatangkan bersama Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
Pihak kepolisian memprediksi lonjakan volume kendaraan akan terjadi dalam dua gelombang yakni Libur Natal: Mulai 24 hingga 26 Desember 2025 dan libur Tahun Baru: Mulai 30 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.
AKBP Wikha mengatakan Bagi masyarakat yang berencana merayakan pergantian tahun di Puncak, sangat disarankan untuk tiba lebih awal sebelum akses ditutup total saat malam Car Free Night.
ia pun mengimbau wisatawan untuk mematuhi arahan petugas di lapangan, termasuk arahan dari para Supeltas binaan Polri demi kenyamanan bersama.










