Polisi Majalengka Antar Rifat ke Klinik Khitan, Wujudkan Mimpi Naik Mobil Patroli

Avatar photo

Majalengka, Jawa Barat – Rifat Abidzar Herdiana (7), warga Majalengka Wetan, mengalami pengalaman tak terlupakan saat hendak dikhitan. Rifat, yang selama ini enggan dikhitan, menyatakan kesediaannya dengan satu syarat: ingin naik mobil patroli polisi terlebih dahulu.

Keinginan Rifat ini muncul karena hampir semua temannya sudah dikhitan sebelum masuk Sekolah Dasar, sementara ia masih enggan. Ia pun menolak tradisi naik kuda renggong atau singa depok yang biasanya dilakukan saat pesta khitan. Rifat menginginkan pengalaman yang berbeda, yaitu naik mobil polisi.

“Kami sebagai orang tuanya sudah mencoba berbagai cara membujuk Rifat, tapi selalu sulit. Akhirnya, dia menyampaikan keinginannya untuk naik mobil polisi sebagai syarat,” kata Nanang, ayah Rifat.

Nanang pun mendatangi Mapolsek Majalengka Kota untuk memohon bantuan Kapolsek, AKP Iwan Sutari, agar Rifat bisa naik mobil patroli polisi.

Tanpa ragu, Kapolsek AKP Iwan Sutari menyambut baik permohonan tersebut dan menunjukkan sikap humanis dengan tidak hanya mengizinkan Rifat naik mobil polisi, tetapi juga ikut mengantar Rifat ke klinik khitan.

Baca Juga  Jelang Pilkada 2024, Kapolres Cirebon Kota Gelar Pertemuan 3 Pilar Tingkat Kecamatan

“Sudah berulang kali dibujuk, tapi dia tidak mau. Alhamdulillah, meskipun harus melibatkan polisi untuk mengantar ke tempat khitan. Awalnya hanya ingin naik mobil polisi sebentar, tapi malah diantar sampai ke klinik,” ujar Nanang, sambil berterima kasih kepada polisi.

Dengan penuh kebahagiaan, Rifat akhirnya naik mobil polisi bersama kedua orang tuanya menuju klinik di Jalan Gerakan Koperasi, Majalengka. Ia duduk di kursi depan, sementara ayahnya di belakang.

Kapolsek Majalengka Kota, AKP Iwan Sutari, menyatakan bangganya bisa membantu mewujudkan keinginan Rifat, serta mendukung kegiatan positif bagi masyarakat.

“Polres Majalengka berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar AKP Iwan Sutari.

Kisah Rifat ini menunjukkan bahwa polisi tidak hanya menjalankan tugas penegakan hukum, tetapi juga peduli terhadap kebutuhan masyarakat.

Kedekatan polisi dengan masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh AKP Iwan Sutari, menjadi bukti bahwa polisi hadir untuk membantu dan melindungi masyarakat, bahkan dalam hal yang sederhana seperti mewujudkan keinginan seorang anak untuk naik mobil polisi sebelum dikhitan.