Polda Jawa Barat (Polda Jabar) menyiapkan sejumlah strategi pengamanan terkait beredarnya informasi akan adanya aksi unjuk rasa lanjutan pada 1 September 2025. Salah satunya adalah dengan melakukan penjagaan di sejumlah area perkantoran dan fasilitas umum yang dinilai rawan menjadi sasaran perusakan massa.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima permohonan izin resmi terkait rencana demonstrasi tersebut. Namun, langkah antisipasi akan diperkuat di sejumlah titik dengan melibatkan seluruh stakeholder, termasuk TNI, Damkar, dan Satpol PP.
Kombes Pol Hendra Rochmawan menilai aksi unjuk rasa yang terjadi belakangan ini lebih banyak menjurus pada perusakan, alih-alih penyampaian aspirasi. “Kita akan plotting di situ untuk kita jaga fasilitas perkantoran dan fasilitas umum agar tidak dirusak oleh aksi daripada unjuk rasa ini,” katanya kepada wartawan di Mapolda Jabar, Minggu (31/8).
Ia mengimbau kepada masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi agar waspada terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan momen tersebut dengan menunggangi isu. “Jadi jangan sampai mau yang menyampaikan aspirasi ini ditunggangi hal-hal yang lain. Ditunggangi oleh siapapun. Yang terkenal di sini adalah anarko salah satunya,” katanya.
Di sisi lain, Kombes Pol Hendra Rochmawan juga mengimbau kepada para orang tua agar turut meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama bagi orang tua yang anaknya sempat ditangkap karena diduga terlibat tindakan kerusuhan dan telah dipulangkan pada hari ini, Minggu (31/8). “Tadi saya katakan kepada orang tua di sini yang sudah Alhamdulillah, sudah kembali (anaknya). Awasi anaknya untuk tidak ikut kembali. Bukannya berhasil, malah nambah ganas dia di lapangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Polda Jawa Barat telah memulangkan 23 orang dari 147 orang yang diduga terlibat kerusuhan aksi di Bandung pada tanggal 29, 30, dan 31 Agustus 2025. 23 orang ini terdiri dari 18 orang dewasa dan 5 orang masih di bawah umur. “Tanggal 29 ini kita amankan jumlahnya itu 23 yang dewasa 18 dan 5 anak. Ini sudah kita serahkan. Ada yang dijemput ke orang tuanya, ada dijemput saudaranya,” ungkapnya. “Ini bentuk akuntabilitas dan transparansi kita kepada mereka,” imbuhnya.
Dengan dipulangkannya sebanyak 23 orang, masih tersisa 124 orang lainnya yang masih didata dan dibina di Polda Jabar. Nantinya mereka juga akan dipulangkan dalam waktu dekat. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.