Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus meninggalnya seorang siswa SMA Negeri berinisial PN di kediamannya pada Senin (14/7/2025). Dugaan awal mengarah pada tindakan bunuh diri menggunakan tali samsak, namun polisi menegaskan penyebab pasti masih dalam proses penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Garut, Joko Prihatin, menjelaskan bahwa tim Inafis langsung diterjunkan ke lokasi kejadian setelah menerima laporan dari Polsek setempat. Dari pemeriksaan awal, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. “Memang tidak ada tanda kekerasan. Di lokasi kami menemukan tali samsak yang diduga digunakan korban,” kata Joko pada Selasa (15/7/2025).
Kematian PN yang ditemukan di rumahnya itu sontak membuat keluarga terpukul. Rasa duka dan spekulasi muncul setelah pihak keluarga mengunggah sebuah video di media sosial yang menyebut bahwa PN merupakan korban bullying. Video tersebut kemudian viral, memicu simpati luas dan pertanyaan publik mengenai insiden tragis ini.
Menanggapi narasi yang beredar di media sosial, Joko menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini dengan sangat hati-hati. “Di media sosial memang sudah muncul narasi bahwa PN korban bullying, tapi kami belum bisa menyimpulkannya. Semua masih dalam proses penyelidikan,” tegasnya.
Saat ini, Satreskrim Polres Garut masih terus mengumpulkan informasi. Mereka meminta keterangan dari pihak keluarga, sejumlah saksi, dan pihak sekolah untuk menelusuri lebih dalam latar belakang serta kemungkinan adanya tekanan psikis atau kekerasan yang dialami oleh korban.
“Kami pastikan proses penyelidikan ini berjalan secara objektif dan menyeluruh. Apapun hasilnya nanti, akan kami sampaikan secara transparan,” pungkas Joko, menjamin bahwa polisi akan bekerja keras mengungkap fakta di balik meninggalnya siswa SMA ini.