Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan dan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat, Kapolsek Bogor Selatan, AKP Maman Firmansyah, S.H., mengadakan kegiatan sosial di Kebun Arama Farm, Gg. Jambu RT 003/006, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pada Jumat, [Tambahkan Tanggal], Kapolsek memberikan bantuan pupuk NPK sebanyak 1 karung dengan berat 50 kg kepada Kelompok Taruna Tani Mulyaharja, sekaligus memonitor perkembangan tanaman jagung yang sedang mereka budidayakan.
Kegiatan ini tidak hanya sebatas pemberian bantuan, tetapi juga menjadi momen penting untuk berdialog langsung dengan para petani muda di Kelompok Taruna Tani Mulyaharja. Melalui program “Ngariung” (Jum’at Curhat), Kapolsek bersama Ketua RW 06 dan warga setempat mendiskusikan berbagai isu terkait pertanian dan keamanan wilayah (kamtibmas).
Diskusi tersebut membahas topik-topik penting seperti pentingnya ketahanan pangan dan swasembada pangan, perkembangan tanaman jagung, pemberdayaan generasi muda, peran warga dalam menangani tawuran, serta pembinaan kepada pelaku tawuran.
“Kami ingin memastikan bahwa program ketahanan pangan di Kelurahan Mulyaharja berjalan dengan baik,” ujar AKP Maman Firmansyah. “Melalui bantuan pupuk dan monitoring ini, kami berharap dapat membantu para petani muda dalam meningkatkan hasil panen mereka.” Antusiasme Kelompok Taruna Tani dalam berkomunikasi dengan Kapolsek dan Bhabinkamtibmas menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam mendukung program ketahanan pangan dan menjaga keamanan wilayah.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan pupuk dan perhatian dari Bapak Kapolsek,” ungkap Ketua Kelompok Taruna Tani Mulyaharja. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga semakin mempererat hubungan kami dengan aparat kepolisian.” Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Kelurahan Mulyaharja, serta menjadi contoh bagi wilayah lain dalam membangun sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat.
Program “Ngariung” (Jum’at Curhat) merupakan program yang digagas oleh Kepolisian untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan membuka ruang dialog terbuka. Tujuannya adalah untuk mendengarkan langsung keluhan, aspirasi, dan masukan dari masyarakat terkait berbagai isu, terutama yang berhubungan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Program ini biasanya dilaksanakan setiap hari Jumat, di lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat, seperti kantor polisi, balai desa, atau tempat umum lainnya, terbuka untuk semua warga masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan kelompok-kelompok tertentu. “Ngariung” (Jum’at Curhat) diselenggarakan dalam format diskusi santai dan terbuka. Masyarakat dapat menyampaikan keluhan, aspirasi, atau saran terkait berbagai isu, termasuk permasalahan kamtibmas, perkembangan sosial, dan pembangunan di wilayah. Polisi akan berusaha mencari solusi atas permasalahan yang diungkapkan, baik dengan memberikan penjelasan, mendorong solusi bersama, ataupun meneruskan informasi ke pihak terkait untuk ditindaklanjuti.
Manfaat Program “Ngariung” (Jum’at Curhat) bagi Masyarakat Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat, Program ini membantu meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap kepolisian, karena menunjukkan kepedulian polisi terhadap permasalahan dan kebutuhan masyarakat. “Ngariung” (Jum’at Curhat) memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengungkapkan keluhan, aspirasi, dan saran secara langsung kepada polisi. Diskusi yang terbuka menguatkan sinergi antara polisi dan masyarakat dalam mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Dengan mengetahui permasalahan dan kebutuhan masyarakat secara langsung, polisi dapat mengantisipasi potensi terjadinya tindakan kriminal. Meningkatkan Kesadaran Kamtibmas melalui diskusi tentang kamtibmas, masyarakat diharapkan lebih sadar tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Program “Ngariung” (Jum’at Curhat) merupakan upaya positif dari Kepolisian untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan membangun hubungan yang harmonis serta saling menguntungkan.