Kabar baik datang dari kawasan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Jembatan Cihaur yang menjadi penghubung utama beberapa desa, termasuk Sangrawayang dan Girimukti, telah kembali difungsikan setelah terdampak bencana. Jembatan darurat yang dibangun oleh Direktorat Polairud (Dit Polairud) Polda Jawa Barat bersama Polres Sukabumi telah rampung dan siap digunakan, memberikan harapan baru bagi warga yang terdampak.
Pembangunan jembatan darurat ini dilakukan dengan semangat gotong royong yang melibatkan puluhan personel dari Dit Polairud Polda Jabar, Satpolairud Polres Sukabumi, dan masyarakat setempat. Kabag Binops Ditpolair Polda Jabar, Kompol Ndang Suhendar, S.H., M.H., dan Kasat Polair Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, memimpin langsung kegiatan ini.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan dari pihak kepolisian dalam membangun jembatan darurat ini,” ujar Pak Asep, salah seorang warga Desa Sangrawayang. “Jembatan ini sangat penting bagi kami untuk beraktivitas sehari-hari, terutama untuk mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari.”
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Jules Abraham Abast, S.I.K., mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan darurat ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak bencana. “Kami berharap jembatan ini dapat membantu masyarakat kembali beraktivitas normal sehingga perekonomian lokal tetap berjalan,” ujar Kabid Humas.
Dengan selesainya jembatan darurat ini, akses antar desa di kawasan tersebut diharapkan kembali normal. Hal ini memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk bangkit dari dampak bencana dan melanjutkan kehidupan mereka. “Kami berharap dengan selesainya jembatan ini, ekonomi di desa kami bisa kembali bergairah,” tambah Pak Asep. “Kami bisa menjual hasil pertanian kami ke pasar dengan lebih mudah dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik.”
Kegiatan pembangunan jembatan darurat ini berlangsung aman, lancar, dan penuh semangat gotong royong. Keberhasilan pembangunan jembatan ini menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara Polri, TNI, dan masyarakat dalam menghadapi bencana dan memulihkan kehidupan masyarakat.
