Oknum Pegawai Bank di Cirebon Tipu Nasabah dengan Rekening Deposito Fiktif

Avatar photo

Polres Cirebon Kota mengungkap kasus penipuan dan penggelapan dana nasabah yang dilakukan oleh oknum pegawai bank swasta berinisial AY. Pelaku memanfaatkan modus pembuatan rekening deposito fiktif untuk merugikan sejumlah nasabah hingga total lebih dari Rp230 juta.

Kasatreskrim Polres Cirebon Kota, AKP Anggi Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa AY, yang bekerja sebagai tenaga pemasaran di salah satu bank di Cirebon, menawarkan program deposito baru kepada nasabah dengan janji imbal hasil lebih tinggi.

“Kami menindaklanjuti laporan masyarakat bahwa ada kasus ini sejak Maret 2023. Pelaku berinisial AY telah merugikan sejumlah nasabah hingga total lebih dari Rp230 juta,” kata AKP Anggi.

AY memperoleh akses aplikasi perbankan digital nasabah dengan dalih membantu proses transaksi. Setelah mendapatkan akses, termasuk kata sandi serta kode PIN, pelaku lalu memindahkan dana nasabah ke rekening pribadinya dengan alasan bahwa uang tersebut sudah masuk ke rekening deposito.

Baca Juga  Jaga Situasi Kamtibmas, Polres Indramayu Amankan Sejumlah Remaja Hingga Senjata Tajam Dalam Patroli Skala Besar

Aksi ini baru terbongkar ketika para nasabah merasa curiga karena tidak mendapatkan bukti kepemilikan rekening deposito dan mendatangi kantor bank untuk meminta klarifikasi. Pihak bank kemudian memastikan bahwa tidak ada rekening deposito atas nama nasabah tersebut.

“Dari tindakan ini, ada delapan korban yang dirugikan secara materi,” ujar AKP Anggi.

AY dijerat Pasal 49 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, serta Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman pidana maksimal 8 tahun. “Alasan tersangka melakukan tindakan ini selain untuk keuntungan pribadi, pelaku menggunakan dana tersebut untuk judi daring,” ungkap AKP Anggi.

Kasus ini merupakan peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi dan tidak memberikan akses data perbankan kepada pihak mana pun. “Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut serta memastikan tidak ada korban lain,” ucap dia.