Indramayu,- Polairud (Polisi Air dan Udara) Polres Indramayu jajaran Polda Jabar bersama petugas gabungan melakukan pencarian seorang nelayan yang dilaporkan hilang diduga tenggelam di perairan sekitar. Rabu (13/3/2024)
Kegiatan pencarian ini dipimpin langsung oleh Kasat Polair, AKP Asep Suryana, SE.
Menurut keterangan Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar melalui AKP Asep Suryana, pencarian dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Sasaran pencarian adalah seorang nelayan bernama Cartim (56 tahun), warga Desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu.
Kejadian diperkirakan terjadi di Perairan Pancer Balok, sekitar 2 mil laut dari Pantai Brondong, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu.
“Total personil yang terlibat dalam pencarian mencapai 26 orang, terdiri dari 6 personil Satpolair Polres Indramayu, 8 personil Basarnas, 2 personil Tagana, 2 personil BPBD, serta 8 relawan dari Potensi SAR Emergency Response Team. Mereka menggunakan 3 unit LCR (Lifeboat and Rescue Craft) yang terdiri dari 1 unit dari Satpolair Polres Indramayu, 1 unit dari Basarnas, dan 1 unit dari relawan ERT,” kata AKP Asep didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Saefullah.
AKP Asep menjelaskan kronologi kejadian, bahwa pada Senin, 11 Maret 2024, sekitar pukul 05.00 WIB, korban Cartim bersama tiga temannya berangkat melaut dari muara Brondong, Kecamatan Pasekan, menggunakan empat unit perahu.
Namun, saat berada di Perairan Pancer Balok, cuaca buruk dengan ombak besar dan angin kencang menyebabkan keempat perahu bergerak menuju Muara Karangsong, Indramayu, untuk berlindung. Hanya tiga perahu yang berhasil berlabuh di Karangsong, sementara korban berserta perahunya belum ditemukan, kata AKP Asep Perahu yang digunakan korban berukuran 3 GT, bertuliskan “Sumber Jaya”, berwarna hijau telur asin.
Pencarian dilakukan sekitar lokasi kejadian dan menyisir arah Timur mengikuti arus laut dengan menggunakan tiga unit LCR. Namun, pencarian terkendala oleh cuaca buruk dengan hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan pandangan terbatas.
Akibatnya, petugas SAR terpaksa kembali ke Dermaga Satpolair dengan hasil belum ditemukannya korban.
AKP Asep Suryana mengimbau kepada seluruh nelayan agar meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut, serta memberikan informasi jika menemukan jejak atau tanda-tanda keberadaan nelayan yang hilang.
“Giat SAR akan dilanjutkan pada besok pagi dengan harapan korban segera ditemukan,” ucap AKP Asep Suryana