Polda Jabar mengerahkan 100 personel untuk mengamankan acara wisuda di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Kota Bandung, setelah beredarnya ancaman bom melalui surat teror.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham menyatakan bahwa pihaknya melakukan sterilisasi di seluruh area kampus, termasuk ruangan-ruangan. “Ini hasil koordinasi antara kepolisian dan pihak rektorat. Benar, jadi kami melakukan sterilisasi, jadi tidak hanya pemeriksaan di seluruh area kampus, tetapi sampai ke ruangan-ruangan juga,” kata beliau
Pihaknya melakukan pengetatan terhadap siapa pun yang hendak masuk ke area kampus, baik pegawai, mahasiswa, maupun keluarga mahasiswa yang akan ikut dalam acara wisuda. Mereka diberikan tanda pengenal khusus sehingga yang tidak memiliki tanda pengenal tidak diperbolehkan masuk ke area kampus selama kegiatan wisuda berlangsung.
“Mulai pagi hari ini juga tetap dilakukan pengamanan oleh pihak kami. Ada kurang lebih seratusan personel yang kami libatkan pengamanan pelaksanaan wisuda,” ungkap beliau
Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan dan sterilisasi di area kampus. Hingga saat ini, tim Jihandak belum menemukan adanya tanda-tanda yang mendukung kebenaran ancaman bom tersebut.
“Saat ini kami belum menemukan. Artinya surat ancaman tersebut tentu bisa disikapi dengan bijak juga, baik oleh kalangan kampus maupun masyarakat Kota Bandung,” ujar Kombes Pol. Jules.
Walaupun tidak mendapatkan bukti yang mendukung atas ancaman teror tersebut, kepolisian telah melakukan penyelidikan untuk mencoba menggali berbagai informasi, termasuk siapa yang menyebarkan informasi surat ancaman pertama kali. “Itu akan kami dalami. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, secepatnya kami bisa mengungkap siapa pelaku yang berusaha menimbulkan kekhawatiran dengan menyebarkan teror dan berita-berita yang tidak benar,” kata Kombes Pol. Jules.
Langkah Kepolisian dalam mengamankan acara wisuda Unpar menunjukkan kesiapsiagaan dan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Walaupun ancaman bom belum terbukti, penyelidikan tetap dilakukan untuk menghindari potensi gangguan keamanan dan menjaga kondusivitas di wilayah Kota Bandung.