Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyampaikan permohonan maaf atas penanganan aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di sejumlah wilayah di provinsi tersebut. Kerusuhan tersebut mengakibatkan kerusakan fasilitas umum serta jatuhnya korban luka.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, secara terbuka menyatakan penyesalannya atas kejadian tersebut. “Permohonan maaf yang tulus dari kami, kepolisian, yang kurang mampu melayani dalam menghadapi unjuk rasa anarkis ini yang menimbulkan kerusakan gedung perkantoran, fasilitas umum, serta pengunjuk rasa yang terluka dan pedih karena air mata. Secara tulus kami minta maaf,” ujar Hendra kepada wartawan, Minggu (31/8).
Selain menyampaikan permohonan maaf, Kombes Pol Hendra Rochmawan juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berupaya menenangkan situasi. Ucapan terima kasih ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, hingga kalangan mahasiswa. “Kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan mahasiswa yang telah mengimbau agar situasi tetap aman, kami ucapkan terima kasih,” katanya.
Polda Jabar juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut menjaga situasi yang kondusif. Kombes Pol Hendra Rochmawan mengimbau agar setiap pihak, baik secara individu maupun kelompok, melaksanakan doa bersama di tempat ibadah masing-masing. “Kami mengimbau secara perorangan, kedinasan perkantoran, lintas agama di tempat ibadahnya masing-masing, baik masjid, gereja, kuil, maupun pura, untuk melakukan doa bersama demi keamanan Indonesia yang aman dan sejahtera,” ucapnya.
Aksi unjuk rasa berlangsung sejak Jumat (29/8) hingga Sabtu (30/8) malam di Kota Bandung dan berbagai kota lainnya di Jawa Barat. Di Kota Bandung, polisi menangkap puluhan orang selama dua hari tersebut.
Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan bahwa massa yang ditangkap melakukan pembakaran terhadap satu unit mobil, sepuluh unit sepeda motor di sekitar lokasi, serta pembakaran terhadap sebuah rumah, pos polisi, serta pengerusakan fasilitas umum.
Selain itu, Kombes Pol Hendra Rochmawan juga mengungkapkan bahwa puluhan anggota kepolisian menjadi korban luka-luka akibat terkena lemparan benda keras dari massa aksi. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus kerusuhan ini dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.