Polda Jabar dan jajarannya terus berkomitmen untuk menjaga situasi kamtibmas dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak 2024, Dalam hal ini Polda Jabar tentunya bersinergi dengan instansi terkait, khususnya dengan penyelenggara Pemilu seperti KPU maupun Bawaslu.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast S.I.K. mengatakan bahwa Polda Jabar telah menggelar Apel pergeseran Pasukan yang akan melakukan pengamanan di TPS di wilayah hukum Polda Jabar.
“Ada kurang lebih 267.718 personil atau petugas yang terdiri dari personil polri, kemudian TNI dan linmas yang akan dilibatkan dalam pengamanan,”, kata Jules Abraham Selasa (26/11/2024)
“kurang lebih 62.641 TPS yang ada di wilayah hukum Polda Jawa Barat minus kota Bekasi, Kab. Bekasi maupun Depok”, lanjutnya
Dijelaskan Kabid, dari 62.641 TPS tersebut, terdapat 62.251 TPS kurang rawan, 373 TPS rawan, dan ada 17 TPS sangat rawan. Kriteria kerawanan sendiri tergantung dari pada saat pemetaan dilakukan berdasarkan kondisi geografis lingkungan yang berbukit, jarak tempuh, serta kerawanan banjir maupun longsor. Hal itu dilakukan karena saat ini Jabar sedang dilanda curah hujan yang tinggi.
selain mengawasi pendistribusian dan penyimpanan logistik, pihaknya juga melakukan patroli ke PPS atau TPS. Tujuannya untuk mengecek apakah logistik sudah tersalurkan ke TPS atau masih ada kekurangan.
“Begitupun untuk logistik pilkada apakah masih ada surat suara yang kurang atau tertukar, termasuk kendala yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu. Jadi fokus kita untuk membantu rekan – rekan KPU Bawaslu dalam penyelenggaraan Pemilu”, tuturnya.
ia menambahkan, patroli yang dilakukan juga untuk mengantisipasi adanya money politics hingga penyebaran berita hoax.
“Dilakukan pula patroli pengawasan, untuk mengantisipasi money politik, Penyebaran beritahu hoax ,hate speed ujaran Kebencian kemudian ada black campaign atau kampanye hitam dan negatif campaign,” tuturnya.
Sebelumnya, Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi, himbauan terhadap masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dengan baik, agar tidak golput kemudian menolak politik uang atau money politik, black campaign, hate speech, hoax.
Yang mana polda jabar menggandeng ulama, tokoh, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama untuk menyuarakan pesan pesan terkait dengan Pilkada damai, menolak golput politik uang dan lain sebagainya. Sehingga dapat menjaga situasi dan suksesnya Pilkada serentak 2024 ini yang aman, nyaman dan damai.