Polda Jawa Barat menangani 22.058 perkara hukum sepanjang tahun 2024, mengalami penurunan 8,6% dibandingkan tahun 2023 (24.155 perkara). Penyelesaian perkara juga menurun 13,9%, dari 18.241 di tahun 2023 menjadi 15.857 di tahun 2024.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast memaparkan data tersebut pada Senin (30/12/2024). Ia merinci penurunan signifikan terjadi pada kejahatan konvensional (20,66%, atau 5.333 perkara) dan kejahatan transnasional (128,57%, atau 86 perkara).
Namun, beberapa jenis kejahatan justru mengalami peningkatan. Kejahatan yang merugikan kekayaan negara naik 2% (2 perkara), kejahatan berimplikasi kontingensi meningkat drastis (300%), dan kejahatan narkoba naik 2,49% (411 perkara) dengan jumlah tersangka meningkat 3,14% (402 orang). Kasus korupsi menurun 68% (11 perkara), namun jumlah tersangka meningkat 26% (9 orang).
Polda Jabar berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp8.303.798.263 pada tahun 2024, meningkat 18% dibandingkan tahun 2023. Kejahatan di perairan menurun 8,33% (1 kasus), sementara kasus kecelakaan laut menurun 28,33% (17 kasus).
Penurunan paling signifikan terjadi pada kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Pada tahun 2024 tercatat 7.442 kasus, turun 21% (1.884 kejadian) dibandingkan tahun 2023 (9.326 kasus). Jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas juga menurun 20% (667 orang).
“Penurunan kasus laka lantas ini menunjukkan keberhasilan upaya pencegahan dan penindakan yang dilakukan Polda Jabar,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.
