Gempa bumi bermagnitudo 5.3 yang mengguncang wilayah Bandung pada Rabu (18/9/2024) menimbulkan trauma pada warga terdampak. Menyikapi hal ini, Polresta Bandung segera bergerak cepat membantu melalui program trauma healing untuk meredakan trauma dan menenangkan warga.
“Kami telah menurunkan personel untuk membantu trauma healing, juga menyediakan layanan kesehatan dari tim Dokkes dan tenaga ahli lainnya di posko pengungsian,” ujar Wakapolresta Bandung, AKBP Dr. Maruly Pardede, Jumat (20/9/2024).
Beliau menambahkan bahwa Polresta Bandung menurunkan personel Dalmas ke tiga lokasi berbeda untuk bertugas memberikan bantuan psikologis kepada para korban gempa. Selain itu, Polresta Bandung juga bekerja sama dengan Polda Jabar untuk menambah bantuan personel.
“Hal ini dilakukan karena tingkat kerusakan yang terjadi cukup luas dan memerlukan penanganan cepat,” ungkapnya.
Diketahui Salah satu titik kegiatan trauma healing dilaksanakan di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung.
“Para personel berinteraksi dengan warga, terutama anak – anak, untuk mengurangi trauma pasca gempa,” terangnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Cibeureum, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Polresta Bandung atas kegiatan trauma healing tersebut. Ia menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat penting bagi pemulihan kondisi warga yang terdampak.
“Saya sangat berterima kasih kepada Polresta Bandung yang telah menghibur anak – anak kami. Semoga Tuhan membalas kebaikan ini,” ucap nya
Selain trauma healing, Polresta Bandung juga membantu membersihkan puing – puing rumah warga yang rusak akibat gempa. Proses pemulihan terus dilakukan di wilayah – wilayah terdampak gempa.
Tiga titik yang menjadi fokus penanganan adalah Kecamatan Pangalengan, Pacet, dan Kertasari. Di lokasi – lokasi tersebut, personel Polresta Bandung disebar untuk memaksimalkan bantuan bagi warga.
“Semoga upaya yang dilakukan dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga terdampak.” Ucap salah satu personel polresta bandung
