Hujan deras yang mengguyur wilayah Garut pada Selasa sore mengakibatkan peristiwa tanah longsor di pinggir jalan nasional, tepatnya di RW 6, Kampung Pulosari, Desa Cijolang, Kecamatan Bl. Limbangan. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 17.20 WIB, dan tanah longsor menutupi sebagian besar saluran drainase di kawasan tersebut, menyebabkan potensi gangguan serius terhadap kelancaran arus lalu lintas.
Kapolsek Limbangan Kompol Wasino, S.H, menjelaskan bahwa longsoran tanah yang terjadi memiliki panjang sekitar 7 meter dan tinggi mencapai 5 meter. Kejadian ini juga mengakibatkan sebuah pohon tumbang di sekitar lokasi, meskipun untungnya tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam insiden tersebut. Namun demikian, longsoran tanah ini cukup mengganggu aliran air drainase di jalan nasional yang menghubungkan beberapa wilayah di Garut.
“Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.20 WIB, saat hujan lebat tengah mengguyur wilayah kami. Longsoran tanah yang cukup besar menutupi saluran drainase, dan meskipun tidak ada korban jiwa, kami segera bergerak untuk mengatasi dampak dari kejadian ini,” ujar Kompol Wasino.
Menanggapi situasi darurat ini, pihak kepolisian segera bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk melakukan evakuasi material longsor dan membersihkan saluran drainase yang terhalang. Selain itu, langkah-langkah pengaturan arus lalu lintas juga dilakukan guna memastikan tidak ada kemacetan atau kecelakaan yang terjadi akibat kejadian tersebut.
“Kami juga bekerja sama dengan pihak pemerintah desa serta warga setempat untuk membersihkan material longsoran yang menutup saluran drainase. Sementara itu, pengaturan lalu lintas dilakukan agar arus kendaraan tetap berjalan dengan lancar. Kami pastikan bahwa upaya pembersihan dan pemulihan berjalan dengan baik,” tambah Kompol Wasino.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Forkompincam setempat untuk mengambil langkah-langkah antisipatif guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Beberapa upaya mitigasi pun tengah dipersiapkan, termasuk pengawasan terhadap potensi bencana alam yang lebih besar, mengingat curah hujan yang tinggi di musim penghujan.
Beruntung, meskipun kejadian ini sempat mengganggu jalur drainase, situasi lalu lintas kini mulai kembali normal. Berkat kerja sama yang solid antara pihak kepolisian, pemerintah desa, dan masyarakat, arus lalu lintas dapat dikendalikan dengan baik.
“Walaupun kejadian ini tidak menimbulkan korban, kami tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama dengan adanya cuaca ekstrem yang bisa datang sewaktu-waktu. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana,” ujar Kompol Wasino menutup keterangannya. Dengan langkah-langkah cepat dan sinergis yang diambil oleh berbagai pihak, diharapkan kejadian serupa dapat diantisipasi dengan lebih baik di masa yang akan datang.