Polres Banjar, dalam komitmennya terhadap ketahanan pangan nasional, kembali menunjukkan aksi nyata. Pada Senin (4/8/2025) pagi, jajaran Polres Banjar bersama Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan masyarakat setempat menggelar penanaman jagung secara simbolis di lahan Blok Tanah Bantaran Sungai BBWS Citanduy, Dusun Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari Program Pertanian Serentak Polri yang digulirkan secara nasional.
Wakapolres Banjar, Kompol Danny Prasetya, mewakili Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi, menekankan bahwa aksi penanaman jagung ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Lebih dari itu, ini merupakan langkah strategis kolaboratif antara Polres Banjar dan Pemerintah Kota Banjar untuk mengoptimalkan lahan tidak produktif. Lahan yang sebelumnya terbengkalai kini diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat bagi ketahanan pangan daerah.
“Program ini bukan hanya tentang menanam jagung, tetapi juga menanam harapan bagi kemandirian pangan masyarakat Banjar,” jelas Kompol Danny. “Sinergi antara Polri, pemerintah kota, dan warga sangat krusial untuk menjaga ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat.”
Acara penanaman jagung dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Banjar, Supriana. Hadir pula dalam kesempatan tersebut jajaran Forkopimda, pejabat utama Polres Banjar, Kapolsek Purwaharja, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Perkebunan (DKPPP) Kota Banjar, Camat Purwaharja, Kepala Desa Raharja, unsur TNI, para petani, dan perangkat desa setempat.
Sebagai wujud dukungan nyata, Polres Banjar memberikan tiga paket benih jagung kepada Kelompok Tani Wijaya Kota Banjar. Penanaman jagung di lahan seluas dua hektare tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Walikota, Wakapolres, dan tamu undangan lainnya.
Program ini sejalan dengan agenda strategis nasional Polri bersama Kementerian Pertanian RI, sekaligus upaya untuk menghidupkan kembali potensi pertanian lokal, khususnya di bantaran sungai Kota Banjar yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Sinergi seperti ini akan terus kami dorong, tidak hanya dalam konteks ketahanan pangan,” tambah Kompol Danny. “Polri hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui solusi-solusi konkret seperti ini.”
Suasana penanaman berlangsung meriah dan penuh semangat gotong royong. Polres Banjar berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi dan pemantik semangat untuk kegiatan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.
Wakil Walikota Banjar, Supriana, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa gerakan menanam jagung bersama merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk meningkatkan produksi jagung nasional dan memperkuat ketahanan pangan. Gerakan ini melibatkan berbagai elemen, termasuk petani, TNI, Polri, dan pemerintah daerah.
Tujuan utama dari gerakan ini adalah mengoptimalkan lahan pertanian, termasuk lahan tidur dan lahan perhutanan sosial, untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas jagung. Hal ini juga berdampak positif pada ekosistem pakan ternak dan perekonomian masyarakat pedesaan.
Supriana menekankan bahwa penanaman jagung ini bukan hanya buah kerja keras para petani, tetapi juga merupakan bagian dari kontribusi nyata Polri dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional, sejalan dengan cita-cita Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Salah satu pilar utama Asta Cita adalah mewujudkan ketahanan pangan dan energi sebagai dasar berdirinya negara yang kuat dan mandiri,” tegas Supriana.
Pemerintah Kota Banjar berkomitmen untuk mendukung penuh program ini dengan menyediakan benih jagung berkualitas, memfasilitasi akses pupuk bersubsidi, dan menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang memadai.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal makan, tetapi juga soal kedaulatan, keadilan, dan masa depan,” pungkas Supriana. “Semoga hasil dari penanaman ini membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi kita semua.” Kegiatan penanaman jagung ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.