Polres Banjar Jawa barat terus mendalami kasus asusila yang diduga terjadi di toilet masjid lingkungan Jelat, Kelurahan Pataruman, Kota Banjar. Kasus ini mendapat perhatian publik setelah beredar informasi tentang pasangan sesama jenis (LSL) yang melakukan tindakan mesum di lokasi tersebut.
Terduga pelaku, H (24), telah diperiksa oleh Polsek Pataruman dan menyatakan bahwa pasangannya adalah seorang tukang ojek bernama Udin. Namun, setelah dikonfrontir dengan Udin yang merupakan tokoh masyarakat di Desa Sinartanjung, ternyata Udin bukanlah orang yang dimaksud H.
“Sudah dipertemukan langsung dengan pak Udin dan ternyata bukan warga kami ini yang dimaksud H ini,” terang Kepala Desa Sinartanjung, Asep Hendra Sugiarto.
Udin menyatakan bahwa tuduhan tersebut sangat merugikan nama baiknya.
“Saya harap pelakunya segera ditemukan karena ini membuat keluarga saya cukup malu juga ya walaupun sudah terkonfirmasi bukan saya orangnya,” katanya.
Kapolsek Pataruman, AKP Hadi Winarso, mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus mencari pelaku asusila yang sesungguhnya.
“Masih belum kami temukan dan selanjutnya atas perintah Kapolres kami sudah lakukan pemeriksaan kesehatan terhadap H mengingat adanya dugaan kelainan orientasi seksualnya,” jelasnya.
AKP Hadi menambahkan bahwa Udin merupakan tokoh masyarakat yang tidak mempunyai anak.
“Pasutri tersebut tidak mempunyai anak sementara keterangan H, pelakunya adalah ayah dari temannya sewaktu SD,” imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto, menjelaskan bahwa H sudah diserahkan kepada orang tuanya untuk dibina dan diawasi.
“Saat ini pelaku asusila berinisial H sudah kami serahkan ke orangtuanya untuk dibina dan diawasi, sementara pasangannya masih kami buru,” ungkapnya.