Polres Garut membentuk tim trauma healing guna memulihkan kondisi psikologis anak-anak yang terdampak akibat tragedi ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025).
Tragedi yang terjadi pada Senin pagi, 12 Mei 2025 itu, menewaskan 13 orang, termasuk empat anggota TNI dan sembilan warga sipil
Tim, yang dipimpin AKP Wien Christyaningsih (Kabag SDM Polres Garut), terdiri dari psikolog, tenaga medis, dan anggota kepolisian.
“Kami hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga memastikan anak-anak yang menjadi korban secara tidak langsung bisa bangkit dari trauma,” ujar Kabag SDM Polres Garut, Kamis (15/5/2025).
Dengan pendekatan yang penuh empati, tim trauma healing menggelar sesi konseling, permainan edukatif, dan aktivitas membangun kepercayaan diri. Anak-anak juga diajak bernyanyi, menggambar, serta menerima bingkisan kecil sebagai bentuk dukungan emosional.
“Kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu mereka melewati masa sulit ini,” ujarnya.
Program ini merupakan kolaborasi antara Polres Garut, Kecamatan Cibalong, Polsek Cibalong, pemerintah daerah, dan warga setempat. Pendekatan kolaboratif ini menjadi bagian penting dari upaya menciptakan rasa aman, nyaman, dan perlahan menghapus bayang-bayang tragedi dari benak anak-anak.
Sementara itu, pengamanan di lokasi ledakan terus dilakukan. Aparat gabungan masih berjaga dan memantau area yang kini menjadi titik rawan pascakejadian.
Polres Garut berharap luka batin anak-anak dapat pulih dan masa depan mereka tetap terjaga.