Satuan Reserse Narkoba (Sat Res Narkoba) Polres Garut berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang dalam operasi selama periode Maret hingga April 2025. Sebanyak 23 tersangka, terdiri dari 20 laki-laki dan 3 perempuan, berhasil diamankan. Para tersangka menggunakan berbagai modus operandi, mulai dari menyimpan, memiliki, menanam, mengedarkan, memperjualbelikan, hingga mengonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang.
Selain kasus narkotika, polisi juga mengungkap dugaan tindak pidana di bidang psikotropika dan kesehatan, yaitu menyimpan, menjual, dan mengedarkan obat keras terbatas (OKT) tanpa resep dokter. Barang bukti yang berhasil disita cukup signifikan, antara lain 61,98 gram sabu-sabu, 154,2 gram tembakau sintetis, 5 butir ekstasi, 73 butir psikotropika, dan 3.985 butir OKT.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan pasal-pasal yang berbeda sesuai dengan jenis tindak pidana yang dilakukan. Para tersangka kasus narkotika dijerat dengan Pasal 111 ayat (1) dan (2), Pasal 112 ayat (1) dan (2), jo Pasal 114 ayat (1) dan (2), jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup, pidana mati, atau denda maksimal Rp. 10 miliar. Tersangka kasus psikotropika dijerat dengan Pasal 62 dan/atau Pasal 60 ayat (5) UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun atau denda maksimal Rp. 200 juta. Sementara itu, tersangka kasus OKT dijerat dengan Pasal 435 dan 436 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun atau denda maksimal Rp. 5 miliar.
Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, melalui Kasat Narkoba AKP Usep Sudirman, menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan upaya nyata kepolisian dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika dan zat adiktif lainnya. “Dengan berhasil menggagalkan peredaran barang haram ini, kami memperkirakan sebanyak 194.850 jiwa masyarakat Kabupaten Garut berhasil diselamatkan dari potensi penyalahgunaan narkoba,” ujar AKP Usep Sudirman pada Selasa (6/5/2025).
Polisi mengapresiasi kerja keras tim Sat Res Narkoba Polres Garut dan berharap keberhasilan ini dapat menjadi motivasi untuk terus memberantas peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di Kabupaten Garut. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk terus bersinergi dan memberikan informasi terkait penyalahgunaan narkoba guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dari pengaruh zat berbahaya. Kerja sama antara kepolisian dan masyarakat sangat penting dalam upaya menciptakan Kabupaten Garut yang bebas dari narkoba.