Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Polresta Bandung menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral (Rakor Linsek) yang intensif di Gedung Dewi Sartika, Pemda Kabupaten Bandung, pada Jumat (14/3/2025). Rakor yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Bandung, Kombes Pol. Aldi Subartono, merupakan langkah strategis dalam mematangkan persiapan Operasi Ketupat Lodaya 2025 dan memastikan sinergitas optimal antar instansi terkait. Hadir dalam rakor tersebut sekitar 150 peserta yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI, pemerintah daerah Kabupaten Bandung, serta berbagai instansi terkait lainnya yang memiliki peran penting dalam mengamankan arus mudik dan balik Lebaran.
Kombes Pol. Aldi Subartono secara detail memaparkan rencana Operasi Ketupat Lodaya 2025 yang akan berlangsung selama 17 hari, mulai tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025. Polresta Bandung telah menyiapkan 21 pos pengamanan yang tersebar di berbagai titik strategis, terdiri dari 18 pos pengamanan, dua pos pelayanan, dan satu pos terpadu. Operasi ini akan melibatkan kekuatan personel gabungan yang cukup besar, yakni sebanyak 1.542 personel yang terdiri dari anggota Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. “Operasi Ketupat Lodaya 2025 harus menjadi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran. Kami telah melakukan berbagai persiapan, termasuk menyiapkan pos-pos pengamanan di titik-titik rawan dan melakukan pengecekan kesiapan jalur mudik bersama dengan Dinas Perhubungan,” tegas Kombes Pol. Aldi Subartono.
Selain itu, Kapolresta Bandung juga memberikan instruksi khusus kepada jajarannya untuk meningkatkan intensitas patroli di pemukiman warga yang ditinggalkan selama periode mudik Lebaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan, seperti pencurian rumah kosong. Dari pihak TNI, diwakili oleh Kasdim Mayor CKE (K) Sri Nurhaeni, menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung Operasi Ketupat Lodaya 2025. TNI akan mendirikan 26 pos pengamanan untuk memastikan keamanan para pemudik selama perjalanan. “Kita harus mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan, baik sebelum maupun sesudah Idulfitri, termasuk potensi bencana alam seperti banjir yang saat ini masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bandung,” ujar Mayor Sri Nurhaeni.
Pemerintah Kabupaten Bandung, yang diwakili oleh Asisten 1 Kabupaten Bandung, Drs. H. Ruli Hadiana, mengungkapkan apresiasi yang tinggi atas kesiapan Polresta Bandung dalam mengamankan arus mudik Lebaran. Beliau menekankan pentingnya sinergitas dan koordinasi antar instansi untuk memastikan operasi ini berjalan optimal. Dukungan penuh juga disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Hj. Renie Rahayu Fauzi, yang menekankan pentingnya peningkatan koordinasi lintas sektor untuk menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi para pemudik. TNI AU, diwakili oleh Kadis Ops Lanud Sulaeman, Letkol Heri Eka Nugraha, juga menyatakan kesiapannya untuk membantu pengamanan, termasuk pemantauan cuaca dan titik-titik rawan banjir bekerja sama dengan BNPB.
Dalam paparannya, Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Sungkowo, menyampaikan prediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025. Polresta Bandung telah melakukan analisis dan pemetaan daerah-daerah yang rawan bencana dan potensi gangguan keamanan lainnya. “Kami akan meningkatkan imbauan kepada masyarakat agar mudik berjalan aman dan nyaman. Selain itu, pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat juga akan terus dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan,” jelas Kompol Sungkowo. Kasat Lantas Polresta Bandung juga memaparkan strategi dalam menangani kepadatan arus lalu lintas, dengan fokus pada jalur-jalur utama seperti Nagreg, Cileunyi, dan Soreang yang menjadi titik krusial. Pemetaan lokasi rawan kemacetan dan black spot telah dilakukan, dan tim urai kemacetan telah disiapkan untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi kemacetan.
Di akhir rapat, Kapolresta Bandung kembali menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang efektif di lapangan sebagai kunci utama keberhasilan Operasi Ketupat Lodaya 2025. “Kami telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk dalam menangani potensi kemacetan dan gangguan keamanan. Alhamdulillah, angka kasus miras, balapan liar, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang telah menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kami akan terus berupaya maksimal untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama periode Lebaran,” pungkas Kombes Pol. Aldi Subartono.
SS/TM