Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Bogor Kota dan Polres Bogor berhasil mengungkap praktik pengoplosan minuman keras (miras) di sebuah gudang di wilayah Cilebut Timur, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penggerebekan yang dilakukan pada Sabtu (7/6/2025) tersebut membuahkan hasil berupa penyitaan 160 jeriken miras jenis ciu dan penangkapan lima tersangka.
Kasat Resnarkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Dede Hendrawan, dalam keterangan persnya menjelaskan kronologi penggerebekan tersebut. “Kami mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di sebuah gudang di Cilebut Timur. Setelah dilakukan penyelidikan dan pengintaian, kami memutuskan untuk melakukan penggerebekan,” ujar Kompol Dede.
Saat penggerebekan, petugas mendapati gudang tersebut berisi ratusan jeriken ciu siap edar. Selain 160 jeriken ciu, petugas juga menyita barang bukti lain yang cukup signifikan, antara lain sekitar 1.000 tutup botol berbagai warna, 3.000 botol air mineral berbagai ukuran, dan tiga set alat pengukur suhu kadar alkohol. Hal ini menunjukkan bahwa para pelaku melakukan pengoplosan miras secara sistematis dan dalam jumlah besar.
“Modus operandinya adalah mencampur ciu dengan air mineral. Perbandingannya satu galon ciu dicampur dengan satu galon air mineral,” jelas Kompol Dede. Praktik pengenceran ini diduga dilakukan untuk meningkatkan keuntungan dan memperbanyak jumlah miras yang dijual.
Kelima tersangka yang diamankan memiliki peran masing-masing dalam jaringan pengoplosan ini. JM (54) bertindak sebagai pemilik gudang sekaligus otak di balik bisnis ilegal tersebut. Dua tersangka lainnya, R dan S, berperan sebagai karyawan yang melakukan proses pengoplosan miras. Sementara itu, dua tersangka lainnya berperan sebagai distributor atau pengirim miras oplosan hasil produksi gudang tersebut.
Kompol Dede menambahkan, “Kelima tersangka kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, yaitu tentang izin edar tanpa izin.” Ancaman hukuman yang menanti para tersangka cukup berat, mengingat dampak negatif miras oplosan terhadap kesehatan masyarakat.
Polisi masih melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengungkap jaringan distribusi miras oplosan ini lebih luas. Petugas juga akan menelusuri asal-usul ciu yang digunakan sebagai bahan baku, guna membongkar seluruh rantai pasokan yang terlibat dalam kejahatan ini.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap peredaran miras oplosan. Miras oplosan sangat berbahaya karena kandungan alkohol dan bahan campurannya tidak terkontrol, sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian. Masyarakat diimbau untuk melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan aktivitas yang mencurigakan terkait peredaran miras ilegal. Kerja sama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk memberantas peredaran miras oplosan dan melindungi kesehatan masyarakat.