Polresta Cirebon menggelar program Pesantren Kilat dan Ekonomi Kreatif untuk Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Aula Pesat Gatra Mapolresta Cirebon, Senin (20/1/2025). Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., ini bertujuan untuk membina dan melatih ABH agar terhindar dari perilaku negatif dan menjadi generasi muda yang lebih baik.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk KH. M. Arif Suhartono (Kang Tono), Da’i Kamtibmas Polresta Cirebon; Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H. Ronianto, S.Pd., M.M.; Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Drs. Erus Rusmana; Kadis Ketenagakerjaan, Novi Hendrianto, S.STP., M.M.; perwakilan dari KCD Provinsi Jawa Barat dan KPAID Kabupaten Cirebon; PJU Polresta Cirebon; Kapolsek Jajaran; Perwira Polresta Cirebon; personel Polresta Cirebon; dan 56 ABH beserta orang tua mereka.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menyampaikan harapannya agar para ABH dapat menjadi generasi emas yang berprestasi di bidang pendidikan, memiliki kesadaran hukum tinggi, dan memiliki keterampilan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kami ingin mereka menjadi generasi emas yang bukan hanya berprestasi di bidang pendidikan, tetapi juga memiliki kesadaran hukum yang tinggi dan keterampilan dalam ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan,” ujarnya.
Program yang berlangsung selama lima hari (20-24 Januari 2025) ini mencakup materi pencerahan mental dan perilaku, pelatihan kesadaran hukum, pelatihan ekonomi kreatif dan ketahanan pangan, serta kegiatan keagamaan. Ustadz H. Muhammad Nur Maulana turut memberikan tausiyah yang memotivasi para ABH.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto, mengapresiasi program ini dan berharap dapat meredam perilaku negatif ABH. Senada dengan itu, Abdul Fatah, staf ahli kebijakan KCD, mendukung penuh program ini yang mengintegrasikan nilai akademis, keimanan, dan pembentukan karakter.
Polresta Cirebon berharap program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencegah kejahatan dan membantu ABH kembali ke jalur yang benar, mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih cerah. Program ini merupakan kolaborasi berbagai pihak, termasuk tokoh agama, kepala dinas, dan KCD.