Mengambil pelajaran dari kericuhan aksi unjuk rasa yang terjadi di Kota Bandung pada Waktu lalu, Polrestabes Bandung menggelar simulasi huru-hara di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jumat (26/9). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Simulasi yang melibatkan ratusan personel dari berbagai satuan, termasuk Sabhara Brimob dan Satlantas, berfokus pada penanganan massa yang berujung ricuh. Dalam skenario yang digambarkan, massa aksi yang kecewa terhadap kinerja pemerintah berubah menjadi anarkis dengan melempar berbagai benda ke arah petugas.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menjelaskan bahwa simulasi ini penting agar personel terbiasa dengan berbagai skenario di lapangan.
“Simulasi ini dilakukan agar personel terbiasa dengan berbagai skenario lapangan, mulai dari pengendalian massa, penggunaan peralatan dalmas, hingga evakuasi korban,” kata Budi.
Dalam simulasi, aparat terlihat mencoba melakukan negosiasi sebelum akhirnya membentuk barikade dan menurunkan kendaraan taktis untuk membubarkan massa. Petugas medis juga disiagakan untuk mengevakuasi korban.
sementara itu Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Asep Saepudin, menambahkan bahwa simulasi ini melibatkan unsur gabungan dari TNI, Dinas Kebakaran, Dinas Kesehatan, Dishub Kota Bandung, dan Satpol PP.
“Kami ingin memastikan seluruh anggota siap, terlatih, dan memahami prosedur saat menghadapi kerusuhan,” ujarnya.
Dengan adanya latihan bersama ini, diharapkan pengamanan di Kota Bandung semakin solid dan masyarakat merasa aman.