Indeks

Seorang Kakek di Kota Banjar ditangkap Usai Nekat Cabuli Istri Tetangganya

Seorang pria berinisial EE (62) warga Kota Banjar, Jawa Barat, harus berurusan dengan hukum setelah nekat melakukan tindakan asusila terhadap tetangganya sendiri. EE ditangkap polisi karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di dalam kamar mandi dan di kebun dekat rumah korban.

Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto, dalam konferensi pers di Mapolres Banjar, Kamis (17/10/2024) siang, menjelaskan kronologi kejadian. Peristiwa pertama terjadi saat korban berada di kamar mandi dalam keadaan telanjang. Tak lama kemudian, EE datang dan korban pun reflek memakai handuk. Namun, terduga pelaku langsung memeluk serta mencium perempuan tersebut.

“Pelaku melakukan aksinya dalam keadaan memaksa, lalu korban meronta. Karena tenaga terlapor lebih kuat, sehingga korban tidak berdaya,” ujar Akbp Danny.

Sesaat kemudian, datang suami korban dan terlapor langsung melarikan diri lewat pintu samping.

Kejadian kedua terjadi di kebun dekat rumah korban. Saat itu, korban hendak membenarkan kondisi saluran air. EE kembali melancarkan aksinya dengan mempiting korban dari belakang dan menyeretnya kurang lebih 10 meter.

“Saat aksi yang kedua pelaku mempiting korban dari belakang sambil memegang kemaluan korban,” ucapnya.

“Korban berontak dengan menyikut tubuh terlapor. Korban pun terlepas dari dekapan pria ini dan langsung melarikan diri.”

Pasca kejadian tersebut, suami korban langsung meminta saran kepada tokoh masyarakat di lingkungannya dan lalu melapor kepada pihak kepolisian.

Atas perbuatannya, EE dijerat dengan Pasal 6 Huruf c UU RI No 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Dan atau Pasal 6 huruf a UU RI no 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana kekerasan seksual Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP dan Pasal 289 KUHP Jo Pasal 64 Ayat 1 KUHP.

Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik aksi EE. Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kejahatan seksual di lingkungan sekitar.

Exit mobile version