Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jawa Barat terus bekerja keras dalam mengidentifikasi jenazah korban longsor tambang Galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon. Hingga Minggu (1/6/2025), total 18 jenazah telah berhasil diidentifikasi dari 19 korban bencana ini.
Proses identifikasi dilakukan secara profesional dan humanis. Tim AM (Antemortem) dibentuk dekat lokasi kejadian untuk mempermudah keluarga korban memberikan data dan informasi. Tim PM (Postmortem) menerima jenazah untuk diperiksa dan diidentifikasi lebih lanjut di RSUD Arjawinangun. Proses rekonsiliasi dilakukan oleh DVI Commander Kombes Pol. dr. Nariyana beserta tim untuk memastikan ketepatan identifikasi.
Tim DVI tidak hanya menggunakan metode identifikasi umum, tetapi juga memanfaatkan beberapa metode untuk memperkuat hasil identifikasi. Dua jenazah yang berhasil diidentifikasi pada Minggu (1/6/2025), yaitu Jenazah PM No. 062/022/DVI-CJR/017 (Nalo Sanjaya) dan Jenazah PM No. 062/022/DVI-CJR/018 (Wahyu Galih), diidentifikasi melalui sidik jari, tanda medis, dan properti. Hal ini menunjukkan komitmen tim DVI dalam memastikan akurasi hasil identifikasi.
Dalam keterangannya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H. menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim DVI di lapangan.
“Polda Jabar melalui Tim DVI terus berkomitmen memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, khususnya dalam proses identifikasi korban bencana. Penanganan ini dilakukan secara profesional dan humanis untuk memastikan setiap korban dapat kembali ke keluarganya dengan layak dan bermartabat.” ujarnya Senin (2/6/2025)
Polda Jabar juga menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bahaya di area rawan longsor dan aktivitas pertambangan liar. Keberhasilan identifikasi ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara Polda Jabar, Polresta Cirebon, RSUD Arjawinangun, dan tim Inafis.