Polda Jabar) menegaskan komitmennya untuk langsung berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani jagung. Program pemberdayaan ini merupakan bukti nyata peran Polri tidak hanya sebagai penjamin keamanan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi pedesaan.
Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan menyatakan bahwa dukungan pada sektor pertanian adalah langkah strategis untuk menstabilkan ekonomi dan ketersediaan pangan nasional. Polda Jabar berupaya membantu petani untuk memaksimalkan hasil produksi mereka.
“Kami ingin memastikan bahwa petani di Jawa Barat bisa merasakan hasil kerja keras secara maksimal. Dukungan alat, bibit, dan akses pasar akan terus kami dorong melalui sinergi bersama pemerintah daerah dan lembaga terkait,” ungkap Kapolda, Rabu (8/10).
Untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut, Polda Jabar menyalurkan bantuan alat pertanian (alsintan) modern yang dirancang untuk mengatasi kendala petani lokal, antara lain Vertical Dryer (pengering vertikal), Mesin Pipil (pemipil jagung), Corn Seed Planter (alat tanam), Pupuk, dan benih jagung unggul.
Penyaluran alat-alat modern ini bertujuan utama meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi kerugian pasca-panen yang sering dialami petani akibat cuaca atau keterbatasan alat pengolahan.
Irjen Pol. Rudi Setiawan menegaskan bahwa program ketahanan pangan ini adalah langkah strategis. “Ini adalah langkah strategis yang menunjukkan Polri bukan hanya hadir dalam penegakan hukum, tapi juga bagian dari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kami ingin masyarakat melihat bahwa kehadiran polisi memberikan manfaat langsung dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan menambahkan, program pemberdayaan petani ini sejalan dengan semangat Presisi Polri dalam membangun kemitraan produktif. Melalui kolaborasi antara Polri, pemerintah daerah, dan para petani, diharapkan kesejahteraan masyarakat pedesaan akan meningkat, dan Jawa Barat dapat menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional.