Gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem masih melanda pantai selatan Cianjur. Menanggapi situasi ini, Polres Cianjur menyiagakan petugas gabungan di sepanjang garis pantai untuk melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat. Langkah ini diambil untuk mencegah kecelakaan laut dan potensi bahaya lainnya selama periode cuaca ekstrem.
Kasatpolairud Polres Cianjur, AKP Asep Machfud, di Cianjur pada hari Jumat, menyampaikan bahwa informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Agustus.
“Hingga saat ini, cuaca ekstrem gelombang tinggi masih melanda pantai selatan Cianjur, menyebabkan puluhan perahu nelayan rusak dan terbalik,” katanya.
Petugas gabungan ini terdiri dari unsur TNI, Polri, relawan, Karang Taruna, dan nelayan. Mereka secara rutin berpatroli untuk mengimbau masyarakat, baik nelayan maupun wisatawan, agar tidak mendekati bibir pantai. Gelombang tinggi bisa datang kapan saja dan sangat berbahaya.
Selama tiga hari terakhir, tercatat 86 perahu nelayan rusak dan tenggelam akibat dihantam gelombang. Oleh karena itu, ratusan perahu yang biasanya ditambatkan di tengah laut dan dermaga kini terpaksa didaratkan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut. Proses evakuasi perahu nelayan dari laut juga terus dilakukan dengan bantuan petugas dan relawan.
AKP Asep menambahkan, patroli dilakukan pada jam-jam tertentu untuk pengawasan dan pelaporan. Sosialisasi gencar dilakukan agar wisatawan tidak bermain air selama cuaca ekstrem.
“Kami juga meminta nelayan ikut serta memantau dan mengawasi kegiatan masyarakat selama cuaca masih ekstrem,” pungkasnya.