Cirebon, Jawa Barat – Kawasan wisata Trusmi, pusat batik terbesar di Jawa Barat, mendadak ramai karena aksi penertiban yang dilakukan Polresta Cirebon pada Jumat (4/7/2025). Bukan wisatawan yang memadati Trusmi, melainkan 23 personel gabungan dari berbagai satuan Polresta Cirebon yang melakukan operasi penertiban di dua titik rawan gangguan ketertiban: perempatan lampu merah Weru dan sentra batik Trusmi.
Operasi yang dipimpin langsung Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, ini berhasil mengamankan delapan jukir liar yang biasa beroperasi tanpa izin resmi. Para jukir liar ini, yang rata-rata berasal dari desa-desa di sekitar Trusmi, sering memicu kemacetan dan melakukan pungutan liar yang mengganggu kenyamanan wisatawan.
“Kami ingin kawasan wisata Trusmi berada dalam kondisi tertib, bersih, dan nyaman,” tegas Kombes Sumarni. Operasi ini bukan hanya menargetkan jukir liar, tetapi juga menyasar anak jalanan, komunitas punk, dan gepeng yang sering berkeliaran di jalan dan kawasan publik.
Kombes Sumarni menekankan bahwa pendekatan yang dilakukan adalah humanis dan persuasif. Para penyintas jalanan ini dibawa untuk didata dan diberikan arahan agar mendapat peluang hidup yang lebih layak. Mereka bukan semata-mata ditertibkan, melainkan diarahkan ke jalur pembinaan sosial.
“Upaya ini tidak bisa diselesaikan oleh kepolisian saja,” kata Kombes Sumarni. Dibutuhkan sinergi lintas sektor untuk menciptakan kawasan wisata Trusmi yang benar-benar aman, tertib, dan nyaman bagi wisatawan dan masyarakat sekitar. Operasi ini menunjukkan komitmen Polresta Cirebon dalam menjaga ketertiban umum dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.