Polsek Jalancagak berhasil menggagalkan aksi tawuran yang hendak dilakukan oleh sekelompok pelajar SMA dan SMK di wilayah Rancasari, Desa Kasomalang Wetan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang. Aksi tersebut terendus pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Berkat informasi cepat dari masyarakat, petugas segera bergerak ke lokasi dan berhasil mengamankan sembilan pelajar yang diduga akan melakukan aksi tawuran. Selanjutnya, para pelajar tersebut dibawa ke Mapolsek Jalan Cagak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Jalancagak, Kompol Dede Suherman, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bentuk nyata komitmen Polri dalam menjaga keamanan serta mencegah potensi gangguan ketertiban masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi. Berkat kerja sama ini, tawuran dapat dicegah sejak dini,” ujarnya.
Sebagai langkah pembinaan, pihak kepolisian menghadirkan orang tua, guru, dan komite sekolah untuk memberikan arahan kepada para pelajar. Namun, Polsek Jalancagak juga menegaskan tidak akan ragu memberikan tindakan tegas apabila terbukti ada pelanggaran hukum.
Kapolsek mengingatkan bahwa sebenarnya sudah ada kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait pembatasan aktivitas pelajar di luar rumah hingga pukul 21.00 WIB. Sayangnya, masih saja ditemukan pelajar yang berkeliaran hingga larut malam dan bahkan berniat melakukan tawuran.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa langkah kepolisian ini sejalan dengan Maklumat Kapolda Jawa Barat tentang pemberantasan premanisme dan geng motor.
“Tawuran pelajar tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga bisa menjadi cikal bakal perilaku menyimpang seperti geng motor dan tindakan premanisme. Karena itu, kami tidak akan memberikan ruang bagi segala bentuk gangguan Kamtibmas,” tegas Kapolsek
Tak lupa, Kapolsek juga memberikan pesan khusus bagi para orang tua.
“Kami mengimbau kepada orang tua agar lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya, terutama di malam hari. Jangan biarkan mereka berkeliaran di luar rumah hingga larut, karena berisiko terjerumus dalam kenakalan remaja. Sinergi orang tua, sekolah, masyarakat, dan aparat keamanan sangat penting untuk mencegah tawuran pelajar,” ujarnya.
Kegiatan pengamanan ini berlangsung aman dan kondusif, serta mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar.